INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Pameran tunggal bertema "Respect" yang digelar oleh Syayidin di Rumah Rupa Art Space Studio Griya 26 pada Senin (26/08/2024) tidak hanya menampilkan karya seni yang memukau, tetapi juga mengungkapkan sisi personal dan filosofis dari seniman itu sendiri. Salah satu yang menarik adalah adanya pemberian Art Respect Awards Syayidin kepada para pelaku seni di Indramayu.
Syayidin, yang dikenal luas sebagai seniman Indonesia, memberikan penghargaan kepada individu yang memberikan dampak positif di bidangnya masing-masing. Saat membawakan acara Grand Opening Solo Painting Exhibition, Syayidin mengungkapkan alasan dibalik pemilihan para tokoh penerima penghargaan tersebut.
Terdapat 4 seniman yang mendapatkan penghargaan dari 3 kategori berbeda. Salah satu penerima penghargaan Art Respect Awards Syayidin adalah penari kembar senior Rokman dan Rokim yang diberikan penghargaan berupa Feel of Dance.
"Kenapa saya pilih Kang Rokman Rokim karena sesuai dengan logo saya RR, Rumah Rupa, Rokman Rokim," terangnya dengan nada menghibur.
Bukan sekadar nama saja, Syayidin juga mengungkapkan bahwa Rokman dan Rokim merupakan tokoh penari yang telah melahirkan ribuan penari di Indramayu. Ia menyampaikan dalam sambutannya bawa keduanya layak mendapatkan penghargaan Art Respect Awards Syayidin. Keduanya juga merupakan seorang koreografer tari yang telah banyak berkontribusi pada perkembangan tarian jaipong.
Penghargaan Feel of Painting diberikan kepada Edi Citra Cahyadi, yang merupakan guru Syayidin dalam melukis dengan cat minyak. Syayidin mengungkapkan,
"Kak Edi Citra Cahyadi adalah guru saya waktu kecil melukis mengenal cat minyak. Beliau menggeluti lebih kepada screen sablon sebagai seorang grafis painter yang sekarang sudah makin menghilang karena munculnya era fleksi."
Kategori Feel of Kriya Kayu, penghargaan diberikan kepada M.M. Sukarlan, seorang master dalam finishing kayu. Syayidin mengungkapkan kekagumannya,
"Ini feel of kriya kayu karena beliau master finishing kayu dan sekarang membangun rumah kayu ciri-cirikan dengan segala penderitaannya dan kebahagiaannya. Saya bangga sama Bapak Arlan."
Pameran ini juga menonjolkan bagaimana Syayidin berusaha menghubungkan seni dengan aspek-aspek kehidupan yang lebih luas.
"Saya ingin mengajak orang memahami seni dari hati," katanya, menegaskan visi pameran tersebut.
Pameran "Respect" tidak hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga merupakan refleksi mendalam dari perjalanan seni Syayidin. Penghargaan yang diberikan kepada tokoh seniman di Indramayu menjadi bagian dari dedikasi Syayidin dalam membuktikan bahwa seni adalah medium yang kuat untuk menghormati dan menghargai kontribusi individu dalam komunitasnya.
Ia juga berharap agar pameran ini dapat menjadi batu loncatan untuk lebih banyak acara serupa di masa depan.
"Insya Allah, kalau rezeki-nya dilimpahkan," harapnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto