INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id — Sekolah Teater Indramayu (STI) merupakan inisiatif yang digagas oleh beberapa tokoh seniman teater lokal. STI Didirikan pada akhir 2018 oleh Budi, Uca, Chandra, Ray Mengku Sutentra, dan Manu. Awalnya STI bertujuan untuk menyatukan komunitas teater yang ada di daerah tersebut dan melahirkan generasi baru aktor teater.
"Awalnya, kami semua bergerak dalam komunitas masing-masing, tetapi terasa kurang kuat. Dengan mendirikan Sekolah Teater Indramayu, kami ingin menyatukan kekuatan dan mencari generasi baru yang bisa melanjutkan seni teater di sini," ujar Budi, salah satu pendiri sekolah ini, saat diwawancara pada Jumat (30/8).
Menurut Ray Mengku Sutentra, yang juga berperan besar dalam pendirian sekolah ini, Sekolah Teater Indramayu awalnya berhasil merekrut sekitar 35 siswa dari berbagai komunitas teater lokal.
"Teater di Indramayu tidak bisa hanya bergantung pada satu generasi. Harus ada regenerasi yang kuat agar seni teater di daerah ini tetap hidup," ungkap Ray.
Namun, perjalanan sekolah ini tak selalu mulus. Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020 sempat menghentikan semua kegiatan selama hampir dua tahun.
"Pandemi memang menghantam kami. Sekolah ini terhenti selama dua tahun karena lockdown," tambah Budi.
Meskipun demikian, Sekolah Teater Indramayu mulai bangkit kembali dengan mengadakan beberapa acara, termasuk peringatan Hari Teater Dunia.
"Kami gelisah karena tidak bisa berkarya, jadi kami mulai membuat event-event bersama beberapa anggota yang masih terlibat," ujar Budi.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi adalah ketiadaan gedung yang layak untuk latihan dan pertunjukan. Gedung Mamasugera, yang selama ini menjadi tempat mereka berkegiatan, kini telah ditutup.
"Ibarat pelukis yang mau melukis tapi tidak punya kanvas, tanpa gedung yang layak, sulit bagi kami untuk mengoptimalkan kemampuan para siswa," kata Budi.
Kendati demikian, kegiatan sekolah terus berjalan. Saat ini, mereka tengah mempersiapkan beberapa pertunjukan, termasuk naskah berjudul "Perihal Kehilangan" dan "Rendeng," yang direncanakan akan dipentaskan pada akhir tahun ini.
"Kita terus berusaha untuk mengembangkan teater di Indramayu dengan semangat yang ada dan dukungan yang tepat," tutup Ray.
Editor : Tomi Indra Priyanto