Sekolah Swasta di Indramayu Menjerit, Ada yang Tak Dapat Satu pun Siswa Baru
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Kabupaten Indramayu menghadapi krisis jumlah siswa baru pada Tahun Ajaran 2025/2026. Krisis ini diduga kuat sebagai dampak dari kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Kang Dedi Mulyadi/KDM), yang memperbolehkan penambahan hingga 50 siswa per rombongan belajar (rombel) di SMA negeri.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat (Kepgub) Nomor: 463.1/Kep.323-Disdik/2025 tentang Petunjuk Teknis Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS). Meskipun bertujuan untuk membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi siswa, kebijakan ini dinilai memberikan tekanan besar terhadap keberlangsungan sekolah-sekolah swasta.
Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) Kabupaten Indramayu, Wiwin Alfian, mengungkapkan bahwa dari total 29 SMA swasta di Indramayu, hingga akhir pekan ini hanya berhasil menjaring 583 siswa baru. Jika dirata-ratakan, jumlah itu setara dengan hanya sekitar 20 siswa per sekolah.
"Yang paling banyak menerima 100 siswa, yang paling sedikit bahkan nol siswa," ujar Wiwin, Senin, 21 Juli 2025.
Editor : Tomi Indra Priyanto