Tak Ada Siswa Baru, SMA NU Indramayu Jadi Sekolah Tanpa Kehidupan

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id, - Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program Penambahan Rombongan Belajar (Rombel) dan jalur afirmasi PAPS (Pencegahan Anak Putus Sekolah) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025 mulai menimbulkan dampak nyata di lapangan. Di Kabupaten Indramayu, sejumlah sekolah swasta mengalami penurunan drastis jumlah siswa baru.

Salah satu yang paling terdampak adalah SMA NU Indramayu. Tahun ini, sekolah tersebut tidak mendapatkan satu pun peserta didik baru untuk tahun ajaran 2025/2026.

Baca Juga

Miris! Sekolah Rusak di Indramayu, Siswa Terpaksa Belajar di Ruang Kelas Tak Layak

Saat dikunjungi pada Selasa (22/7/2025), suasana sekolah tampak seperti bangunan yang ditinggalkan. Gerbang terbuka tanpa penjagaan, halaman sekolah dipenuhi rumput liar yang menjalar hingga ke tembok dan sela-sela bangunan. Sudut-sudut kelas tampak berdebu, sementara meja dan kursi belajar dibiarkan kosong begitu saja, tak tersentuh aktivitas belajar mengajar.

Lapangan olahraga dan meja tenis yang dulunya digunakan siswa kini terbengkalai. Cat mulai terkelupas, rumput liar tumbuh di sela-sela paving block, menciptakan kesan sekolah yang tak lagi bernyawa.

Tak ada hiruk-pikuk pelajar, tak ada bunyi bel istirahat. Yang tersisa hanyalah keheningan, menyisakan pertanyaan tentang masa depan sekolah tersebut.

Baca Juga

Hari Pertama Sekolah, Siswa SD di Indramayu Berebut Bangku di Kelas

Seorang penjaga sekolah bernama Agus menjadi satu-satunya orang yang masih bertahan menjaga lokasi itu. Ia mengaku tidak tahu pasti tentang data pendaftaran peserta didik baru tahun ini.

“Entah kapan guru-guru bisa masuk lagi. Tapi memang katanya sekolah ini sedang mengajukan untuk ditutup, karena tidak ada siswa baru yang mendaftar,” pungkasnya.

Editor : Tomi Indra Priyanto