Ricuh! Aksi Unjuk Rasa di PT Sun Bright Lestari Krangkeng Berujung Saling Dorong
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Aksi unjuk rasa ratusan masyarakat Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, di depan gerbang PT Sun Bright Lestari memanas hingga berujung saling dorong dengan aparat kepolisian, Rabu, 27 Agustus 2025.
Dalam aksinya, massa menuntut agar perusahaan memprioritaskan perekrutan tenaga kerja dari masyarakat lokal serta menghapus dugaan praktik pungutan liar dalam proses rekrutmen.
Aksi yang dimulai sejak pagi sempat diwarnai ketegangan. Massa terlibat saling dorong dengan aparat karena pihak perusahaan tak kunjung menemui mereka. Bahkan, beberapa peserta aksi melempar sandal, sepatu, dan botol air mineral ke arah pagar perusahaan.
Koordinator aksi, Abdul Mufid, menyebut terdapat sepuluh tuntutan utama yang diajukan kepada manajemen PT Sun Bright Lestari, di antaranya:
1. Memprioritaskan serta memaksimalkan pekerja dari masyarakat lokal, khususnya Kecamatan Krangkeng.
2. Transparansi rekrutmen yang mudah diakses dan dipublikasikan di kantor kecamatan.
3. Menghapus pungutan dalam rekrutmen pekerja.
4. Menghapus praktik upeti.
5. Memberhentikan Novi (oknum yang diduga terlibat pungutan).
6. Menghapus persyaratan yang tidak masuk akal.
7. Bagi warga Kecamatan Krangkeng cukup menggunakan KTP dan surat kesehatan.
8. Menghapus persyaratan MCU (medical check up).
9. Tidak melakukan PHK secara semena-mena.
10. Menyelenggarakan pelatihan kerja bagi warga non-skill.
Menurut Abdul, terdapat dugaan pungutan liar yang dibebankan kepada calon pekerja dengan nominal bervariasi.
“Kita menduga nominalnya ada yang Rp7 juta, Rp2,5 juta, bahkan ada yang Rp400 ribu. Tapi ini masih sebatas dugaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya menerima banyak laporan dari calon pekerja lokal yang ditolak dengan alasan tidak memiliki keahlian, tidak lulus MCU, atau tidak bisa berbahasa asing.
“Makanya kita tuntut agar tidak ada persyaratan yang tidak masuk akal seperti itu. Intinya, warga Kecamatan Krangkeng yang ingin bekerja harus dimudahkan,” jelasnya.
Aksi yang berlangsung beberapa jam akhirnya berakhir kondusif setelah perwakilan manajemen PT Sun Bright Lestari menemui massa dan menandatangani kesepakatan bersama.
Namun, Abdul menegaskan pihaknya akan kembali menggelar aksi lanjutan jika tuntutan tidak dipenuhi.
“Kita akan lakukan aksi jilid dua yang lebih besar jika masih ada penolakan,” tegasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto