Asal-usul Nama Kecamatan Terisi, Warisan Sejarah Kereta Api di Indramayu
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Setiap wilayah biasanya menyimpan cerita unik di balik penamaannya. Begitu pula dengan Kecamatan Terisi di Kabupaten Indramayu, yang ternyata tidak berasal dari nama desa, melainkan dari sejarah panjang transportasi kereta api.
Meski saat ini tidak ada desa bernama Terisi di wilayah tersebut, nama ini sudah lebih dulu populer di telinga masyarakat. Popularitasnya kemudian diabadikan ketika Terisi resmi dimekarkan dari Kecamatan Cikedung melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Indramayu Nomor 19 Tahun 2002.
Saat itu, nama Terisi dipilih karena dianggap lebih familiar dibanding opsi lain seperti Rajasinga atau Karangasem. Namun, asal-usulnya tidak sekadar hasil pilihan administratif, melainkan erat kaitannya dengan jejak kolonial Belanda.
Menurut penuturan warga, nama Terisi berakar dari keberadaan Stasiun Terisi yang pernah beroperasi pada masa kolonial. Stasiun tersebut tidak hanya menjadi tempat pemberhentian kereta, tetapi juga lokasi penting untuk pengisian air lokomotif uap.
Urip, seorang warga senior yang tinggal tak jauh dari bekas stasiun, menyebut aktivitas inilah yang membuat nama Terisi melekat di benak masyarakat.
“Ada kemungkinan besar nama Terisi diambil dari aktivitas di stasiun itu sendiri. Dulu, stasiun ini tempat mengisi air untuk kereta uap,” ungkap Urip, Jumat, 29 Agustus 2025.
Ia juga mengingat adanya genangan air besar di sekitar stasiun yang kini telah berubah menjadi area pasar. Genangan itu dulu menjadi sumber utama pengisian air lokomotif.
“Karena tempat itu buat isi-isi air, nama Terisi jadi populer. Jadi bukan dari nama desa, tapi dari stasiun,” tegasnya.
Penetapan nama Terisi untuk kecamatan baru pada 2002 bukan hanya keputusan praktis, tetapi juga penghormatan terhadap sejarah lokal. Nama tersebut telah lama menjadi penanda wilayah sekaligus penghubung antara generasi sekarang dengan masa lalu, ketika kereta api menjadi pusat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Dengan demikian, Kecamatan Terisi tidak sekadar lahir karena kebutuhan administrasi, melainkan juga mewarisi jejak sejarah penting dari masa kolonial, yang hingga kini tetap hidup melalui sebuah nama. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto