Tradisi Tenongan di Desa Malang Semirang Indramayu, Warisan Leluhur yang Masih Lestari

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Tradisi Tenongan di Desa Malang Semirang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih terjaga dan dilestarikan hingga kini.

Tradisi turun-temurun yang dipercaya telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu ini merupakan warisan leluhur yang mengandung nilai kebersamaan dan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.

Kepala Desa Malang Semirang, Rusmono Syafi’i, menjelaskan bahwa desanya memiliki hubungan sejarah dengan Keraton Kasepuhan pada masa lampau.

“Nomor desa kami itu 98, dan sudah ada catatan sejarah bahwa desa ini termasuk utusan dari Keraton Kasepuhan,” ujar Rusmono, Sabtu, 8 November 2025.

Dalam pelaksanaannya, warga membawa tenong wadah tradisional berisi aneka hidangan seperti ayam, lauk pauk, dan telur dalam jumlah lebih dari 12 butir.

“Satu tenong dibagi untuk empat orang, jadi jumlah telurnya lebih dari 12 supaya cukup untuk semuanya,” jelasnya.

Menurut panitia, tahun ini jumlah tenong yang dibawa masyarakat mencapai sekitar 300 buah. Seluruh hidangan tersebut berasal dari warga dan nantinya akan dikembalikan setelah prosesi selesai.

Tradisi Tenongan kini hanya tersisa di dua desa di Indramayu, yaitu Desa Malang Semirang dan Desa Longok. Kegiatan ini rutin digelar setiap tahun setelah musim panen sadon sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil bumi.

“Alhamdulillah tahun ini panen kita berlimpah dan penuh berkah,” ungkap Rusmono penuh syukur.

Tradisi yang sarat nilai gotong royong dan spiritual ini menjadi simbol kelestarian budaya Indramayu yang tetap dijaga di tengah arus modernisasi. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto