get app
inews
Aa Text
Read Next : Mentan: Terima Kasih atas Capaian Spektakuler 4 Juta Ton Cadangan Beras

Petani di Indramayu Mengeluh: Panen Raya Terganggu karena Jalan Usaha Tani Rusak Parah

Selasa, 18 November 2025 | 17:33 WIB
header img
Jalan usaha tani di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa, 18 November 2025. (Foto: Istimewa)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Petang merayap pelan di hamparan sawah Blok Babajaring, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur. Padi yang menguning tanda panen raya seharusnya menjadi kabar baik bagi para petani. Namun harapan itu seakan terhenti di sebuah jalur sempit yang memanjang seperti parit: jalan usaha tani yang amblas, berlumpur, dan tak tersentuh perbaikan selama 14 tahun.

Di ujung jalur berlubang itu, Khaerudin, warga sekaligus petani setempat mengembus napas panjang. Baginya, panen tahun ini kembali memunculkan kekhawatiran lama: bagaimana membawa gabah keluar dari sawah jika jalan tak lagi bisa dilintasi?

“Sekarang di Blok Babajaring lagi panen raya, sangat disayangkan jalannya jeblog dan berlumpur. Sudah 14 tahun tidak ada penanganan dari Pemdes Kertawinangun maupun Pemkab Indramayu,” keluhnya, Selasa, 18 November 2025.

Jalan usaha tani di kawasan tersebut menjadi urat nadi yang menghubungkan sawah dengan jalan besar. Di masa panen, aktivitas angkut-mengangkut gabah biasanya berlangsung cepat. Roda tiga, atau gerobak biasa lalu-lalang. Namun kini, semua itu tersendat.

“Tersendat. Seharusnya para petani mengangkut hasil panen cepat dijual. Ini mah bisa memakan waktu 2–3 hari akibat jalan jeblog dan tergenang air,” tutur Khaerudin.

Panen yang Tertahan, Pendapatan yang Ikut Merosot

Setiap jam keterlambatan mengangkut hasil panen berarti risiko kerusakan, turunnya kualitas gabah, hingga penurunan harga jual. Dalam kondisi cuaca tak menentu, tumpukan gabah yang menunggu terlalu lama berpotensi basah atau rusak.

Di tengah situasi itu, para petani terpaksa mencari solusi seadanya: mendorong motor dengan tenaga ekstra, menumpuk karung di pinggir sawah, atau menyewa tenaga angkut tambahan semuanya berujung pada biaya tambahan yang tak sedikit.

“Saya sudah melaporkan keadaan tersebut kepada Bapak Camat Kandanghaur tapi katanya akan dikoordinasikan dulu dengan kepala desa,” kata Khaerudin. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut