Patung Bung Karno di Alun-alun Indramayu Rusak Tertimpa Tenda, DPRD Jabar Soroti Penanganan
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Patung proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, di Alun-alun Indramayu menjadi sorotan publik setelah bagian leher hingga kepala patung tampak miring seperti patah.
Sorotan ini salah satunya datang dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono. Melalui akun Instagram pribadinya @ono_surono pada Senin, 17 November 2025, ia mempertanyakan kondisi patung Bung Karno yang sebelumnya sempat diselimuti kain putih.
“Kenapa ya? Ada yang bisa menjelaskan?” tulis Ono dalam unggahannya.
Pantauan di lapangan menunjukkan, kain putih yang menutupi patung telah dilepas. Namun setelah dibuka, kerusakan pada patung semakin terlihat jelas. Kondisi ini berbeda dengan patung Bung Hatta di sisi lain yang masih utuh tanpa kerusakan.
Plt Kabid Perumahan Permukiman Dinas Kimrum Kabupaten Indramayu, Krisdiantoro, menjelaskan bahwa kerusakan terjadi akibat robohnya tenda acara pelantikan PPPK Paruh Waktu pada Rabu, 19 November 2025.
Tenda tersebut tidak segera dibongkar hingga keesokan harinya. Sekira pukul 17.00 WIB, angin kencang membuat tenda roboh dan menimpa patung Bung Karno.
“Kita juga nggak tahu kenapa sampai Kamis sore tenda itu belum dilepaskan. Sampai akhirnya terjadi angin kencang dan tenda roboh menimpa patung,” ujarnya.
Patung tersebut dibangun pada tahun 2023 oleh Dinas Kimrum Indramayu. Karena terbuat dari tembaga, proses perbaikannya harus dilakukan oleh pembuat aslinya untuk menghindari kerusakan tambahan.
“Kita masih menelusuri siapa pembuat patungnya. Kalau minta ke pengrajin lain tapi bukan pembuat awal, khawatir malah tambah rusak,” tambahnya.
Hingga kini, Dinas Kimrum belum memastikan pihak yang bertanggung jawab atas biaya perbaikan. Apakah menjadi kewajiban dinas, panitia pelantikan PPPK, atau penyedia tenda.
“Panitia juga ingin mengetahui dulu estimasi biayanya,” jelas Krisdiantoro.
Sambil menunggu proses tersebut, pemerintah daerah memutuskan menurunkan sementara patung Bung Karno. Patung Bung Hatta juga ikut diturunkan untuk menjaga keseragaman dan menghormati kedua tokoh proklamator.
“Soalnya itu sepasang. Kalau cuma satu yang rusak dan diturunkan, rasanya nggak tega juga melihatnya,” ujar Krisdiantoro. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto