Jelang Pilkades Serentak, Tujuh Desa di Tukdana Sepakat Jaga Kondusivitas Lewat Deklarasi Damai

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Tahapan Pemilihan Kuwu di Kecamatan Tukdana kian menghangat. Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Pemerintah Kecamatan Tukdana menggelar Deklarasi Damai Pilkades Serentak 2025, Senin, 1 Desember 2025.

Sebanyak tujuh desa yang akan menggelar pemilihan Kuwu pada 10 Desember mendatang yakni Bodas, Rancajawat, Kertacila, Pagedangan, Karangkerta, Mekarsari, dan Lajer, mengirim para calon kuwu mereka untuk mengikuti penandatanganan deklarasi damai. Total puluhan calon hadir memenuhi halaman kantor kecamatan.  

Baca Juga

Ratusan Warga Cibereng di Indramayu Geruduk Kantor Desa, Protes Dugaan Pelanggaran Pilwu

Mereka membacakan dan menandatangani komitmen bersama, mulai dari menjaga persatuan warga, menolak provokasi, hingga menerima hasil pemilihan dengan lapang dada. Foto dokumen deklarasi tersebut dijadikan contoh substansi komitmen yang disepakati.  

Camat Tukdana, Heka Sugoro, menegaskan bahwa gelaran deklarasi ini bukan sekadar seremoni, tetapi pondasi agar Pilkades berlangsung aman dan bermartabat.  

“Pilkades itu kontestasi, bukan permusuhan. Kami ingin memastikan semua calon menjunjung persatuan, bukan memperkeruh suasana,” ujar Heka.  

Baca Juga

Pilwu di Santing Indramayu Terapkan E-Voting, Warga Mengeluh Sulit Akses bagi Pemilih Sakit

Ia juga mengingatkan para calon agar tidak terprovokasi isu-isu liar yang kerap muncul menjelang pemilihan.  

"Kami minta seluruh calon dan tim sukses menjaga kondusivitas. Menang itu hak, kalah juga bagian dari proses demokrasi. Yang terpenting, desa tetap rukun setelah pemilihan,” jelasnya.  

Pihak kecamatan, Polsek Tukdana, serta Koramil 1601/Tukdana ikut hadir sebagai penjamin keamanan dan penegas komitmen netralitas aparatur.  

Baca Juga

Para Calon Kuwu di Indramayu Silih Berganti Datangi Petilasan Pangeran Sutajaya

Dengan deklarasi damai ini, Pemerintah Kecamatan Tukdana berharap Pilkades Serentak 2025 di wilayahnya berjalan lancar, aman, dan tidak menimbulkan gesekan sosial antar warga. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto