Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Tinggi, Sistem Perlindungan Daerah Belum Optimal
INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Sepanjang tahun 2025, kasus kekerasan terhadap perempuan masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tingginya jumlah kasus tidak diimbangi dengan sistem perlindungan yang optimal, sehingga belum sepenuhnya mampu menjamin rasa aman, pemulihan, dan keadilan bagi para korban.
Data pendampingan kasus menunjukkan kekerasan terhadap perempuan masih tergolong tinggi. Kondisi ini mencerminkan lemahnya sistem perlindungan yang terintegrasi dan berpihak pada korban.
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu (YSPDA) bersama Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) untuk Keadilan dan Demokrasi Cabang Kabupaten Indramayu menyampaikan Catatan Akhir Tahun 2025 sebagai bentuk refleksi dan evaluasi atas pemenuhan hak-hak perempuan di Indramayu. Catatan ini sekaligus menjadi upaya advokasi untuk mendorong penguatan sistem perlindungan perempuan yang lebih terkoordinasi, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan korban.
Ketua Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, Yuyun Khoerunnisa, mengatakan sejak tahun 2021 YSPDA secara konsisten berfokus pada isu kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Indramayu.
“Lembaga ini lahir dari keprihatinan terhadap belum optimalnya lembaga pengaduan, keterbatasan layanan pendampingan hukum, serta lemahnya pendekatan berperspektif korban dalam penanganan kekerasan berbasis gender,” ujarnya, Selasa, 30 Desember 2025.
Editor : Tomi Indra Priyanto