iNewsIndramayu.id
Dinilai berhasil dalam mengelola Program Integrated Mangrove Pertamina RU VI Balongan di kawasan Mangrove Karangsong Kecamatan/Kabupaten Indramayu, mendorong PT Pupuk Kaltim melakukan studi banding di kawasan tersebut dengan mengajak 16 orang mitra binaannya.
Hal itu disampaikan Officer CSR PT Pupuk Kaltim Ahmad Subur saat melakukan kunjungan benchmark dengan mengajak 16 orang mitra binaannya dari kelompok Teluk Bangko. Kunjungan mereka untuk mempelajari Program Integrated Mangrove yang dijalankan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan di wilayah Karangsong.
Menurutnya, tujuan diadakannya benchmark ini sebagai bentuk pembelajaran dari binaan CSR Pupuk Kaltim yakni kelompok Teluk Bangko terkait pengelolaan hutan mangrove. Hutan tersebut sebagai wisata edukasi dan sebagai materi pembelajaran anak sekolah khususnya sekolah dasar untuk pembelajaran lingkungan hidup, serta melatih binaan kami untuk dapat membuat olahan mangrove agar dapat menjadi nilai jual sekaligus meningkatkan perekonomian di masyarakat.
“Kami tau Karangsong ini sudah punya nama dan multiplier effectnya cukup besar, oleh karena itu kami ajak mitra binaan kami studi ke Karangsong,” kata Ahmad dalam rilisnya melalui Area Manager Communication, Relations, & CSR Refinery Unit VI Balongan, Kamis (23/6/2022).
Sementara itu, Ketua Kelompok Teluk Bangko, Hadi, mengungkapkan Ekowisata Mangrove Karangsong merupakan salasatu tempat lokasi konservasi tanaman mangrove yang cukup terkenal di tingkat nasional, apalagi telah ditetapkan sebagai Mangrove Centre di Wilayah Barat Indonesia oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Menurutnya, Existensi Program Integrated Mangrove Pertamina RU VI Balongan bukan hanya mampu melestarikan tanaman mangrove saja, namun juga berhasil mendukung Mangrove Karangsong menjadi ekowisata yang turut mendongkrak perekonomian masyarakat. Berhasil dijadikan sebagai kurikulum muatan lokal di Sekolah Dasar (SD), dan berhasil menciptakan produk olahan mangrove melalui pemberdayaan kelompok masyarakat sekitar.
“Atas dasar beberapa keberhasilan itulah kami diajak kesini untuk mempelajari bagaimana treatmen agar Jenis mangrove yang susah tumbuh di Kaltim tapi di Indramayu sangat rimbun, bagaimana proses perizinan menjadi daerah wisata dan sebagainya,” ungkap dia.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT KPI Refinery Unit VI Balongan, Imam Rismanto, saat mendampingi kunjungan tersebut membeberkan, cukup panjang perjalanan yang dilakukan Pertamina RU VI dalam mendukung wilayah Karangsong yang berawal dari tanah timbul hingga menjadi hutan mangrove dan menjadi habitat berbagai satwa.
Dikatakan Imam, proses penanaman mangrove di wilayah Karangsong, Pertamina turut dibantu oleh Kelompok Pantai Lestari, sedangkan dalam pengembangan produk olahan berbahan dasar tanaman mangrove dilakukan bersama kelompok Jaka Kencana.
“Kami bersyukur program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terkait pelestarian tanaman mangrove ini mampu memberikan banyak manfaat, bukan hanya bagi warga tapi juga pada dunia pendidikan di Indramayu,” kata dia. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait