Menjelang Idul Adha, Berikut Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Tomi Indra
Ilustrasi perbedaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah. Foto: istimewa

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha tentu saja hal tersebut sudah dinanti-nanti oleh seluruh umat muslim di belahan dunia. Pada waktu itu terdapat amalan puasa sunah yakni puasa Tarwiyah dan Arafah.

Amalan sunah puasa tersebut jatuh pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah dan Arafah ini memiliki keutamaan yang sangat luar biasa, salah satunya dapat diampuni seluruh dosanya pada satu tahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Rasulullah bersabda:

“Puasa pada hari Tarwiyah akan mengampuni dosa setahun lalu, sedangkan puasa hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun.” (HR Tirmidzi)

Di samping ada keutamaan yang luar biasa dari puasa sunah tersebut, puasa juga bermanfaat agar menjauhkan diri dari api neraka.

Dikutip dari NU Online, diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun.” (HR Bukhari dan Muslim)

Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

1. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dilaksanakan menjelang Idul Adha yaitu pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yakni dihapus dosa-dosa setahun yang lalu.

Diriwayatkan dalam sebuah hadits:

“Puasa pada hari Tarwiyah 8 Dzulhijjah merupakan penghapus dosa selama setahun dan puasa hari Arafah 9 Dzulhijjah merupakan penghapus dosa selama dua tahun.” Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Asy Syaikh dan Ibnu An Najjar dari Abdullah Ibnu Abbas secara marfu.

Berikut bacaan niat Puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta'ālā.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Tarwiyah esok hari karena Allah Ta’ala.”

2. Puasa Arafah

Puasa Arafah merupakan puasa sunah yang dilaksanakan menjelang Idul Adha pada tanggal 9 Dzulhijjah. Keutamaan pada puasa ini yakni dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Dalam sebuah riwayat hadits:

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Berikut bacaan niat Puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah Ta’ala."

Demikian penjelasan perbedaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah yang dilakukan menjelang Idul Adha. Semoga pembaca dapat mengamalkan puasa tersebut dan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Ta’ala.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network