GARUT, iNewsIndramayu.id – Sejumlah perusahaan asing berencana melakukan investasi pada sektor energi baru dan terbarukan (EBT) di Kabupaten Garut. EBT yang dilirik beberapa perusahaan asing itu adalah energi angin.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Garut mencatat, nilai investasi yang akan ditanamkan oleh masing-masing perusahaan mencapai lebih dari Rp1 triliun. Kepala Bidang Perijinan Ekonomi dan Sumber Daya Alam DPMPTSP Kabupaten Garut Wanwan Arif Gunawan, menyebut beberapa perusahaan asing yang tertarik berinvestasi ini berasal dari Denmark, Turki dan Cina.
"Ketertarikan investor asing untuk berinvestasi membuat Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sudah sejak 2016. Lokasi investasi di beberapa daerah kawasan Garut Selatan," kata Wanwan Arif Gunawan, Rabu (24/5/2023).
Perusahaan pertama adalah PT Rancang Bangun Putra Nusantara yang akan bekerja sama dengan Vestas, sebuah perusahaan penyedia turbin angin asal Denmark. Perusahaan ini disebut-sebut akan berinvestasi membangun PLTB di kawasan Pameungpeuk.
"Turbin yang dihasilkan perusahaan Vestas merupakan yang terbaik di dunia. Mereka telah memilih lokasi investasi di Kecamatan Pameungpeuk," ujarnya.
Perusahaan kedua adalah Egeres Enerji asal Truki. Perusahaan ini akan berinvestasi EBT tenaga angin di wilayah Kecamatan Cibalong.
"Lokasi di Cibalong itu berada di wilayah Miramareu, daerah perkebunan. Perusahaan ini sudah bekerja sama dengan PTPN (PT Perkebunan Nusantara VIII Persero), terkait daerah atau lokasi yang akan digunakan," ucapnya.
Perusahaan ketiga adalah Envision Energy, perusahaan turbin asal Cina. Perusahaan tersebut memilih Kecamatan Cikelet sebagai lokasi investasi PLTB.
"Langkah-langkah telah dilakukan. Saat ini mereka tengah melakukan penelitian dengan memasang beberapa tower untuk melihat seberapa besar tarikan angin di lokasi yang dipilih. Hasilnya nanti akan ditindaklanjuti dengan iinvestasi, untuk tanahnya sendiri mereka sudah mengeluarkan biaya, sekitar Rp25 miliar," terangnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Garut Wahyudijaya menjelaskan, rentang kendali kebijakan investasi dengan sejumlah perusahaan asing itu dilakukan di tingkat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Sebetulnya kendali itu bukan di kami, tapi koordinasinya dengan pihak kementerian. Investor tertarik terhadap Garut karena melihat hasil penelitian yang dikeluarkan, sehingga ramai-ramai ke Garut," kata Wahyudijaya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait