Waspadai Potensi Bahaya di Awal Pemberlakuan Gapeka 2023 Juni Mendatang

Fani Ferdiansyah
Ilustrasi kereta api. Foto : Ist

GARUT, iNewsIndramayu.id - Potensi bahaya saat pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 pada 1 Juni mendatang perlu diwaspadai. Meningkatnya risiko bahaya ini disebabkan oleh perubahan jadwal dan kecepatan kereta api (KA) yang melintas. 

"Oleh karena itu, Daop 2 Bandung mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati. Sebab potensi bahayanya lebih besar saat Gapeka 2023 diberlakukan di awal-awal,">PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawono, pada MNC Portal Indonesia (MPI), Senin (29/5/2023). 

Jumlah kecelakaan yang dialami warga dan kendaraan dengan KA pun cukup tinggi ketika Gapeka 2021 masih berlaku. Dari catatan PT KAI Daop 2 Bandung, kasus tertemper KA dari tahun 2020 hingga 20 Mei 2023 lalu terdapat sebanyak 135 kasus. 

Dari jumlah itu, sebanyak 95 orang meninggal dunia, 19 orang luka berat, dan 11 orang luka ringan. Sementara kasus pelemparan terhadap KA di wilayah Daop 2 Bandung pada periode yang sama mencapai 33 kasus. 

Sementara itu, Takdir Santoso, Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 2 Bandung, mengingatkan kepada masyarakat yang berada di sekitar jalur KA untuk lebih waspada dan berhati-hati saat Gapeka 2023 diberlakukan. Masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di jalur KA.

"Mulai 1 Juni Gapeka 2023 menggantikan Gapeka 2021 yang menyebabkan percepatan waktu tempuh perjalanan KA. Beberapa lintas yang mengalami peningkatan kecepatan perjalanan KA yakni pada lintas, Padalarang - Cicalengka, serta Ciawi - Banjar. Pada kedua lintas tersebut, kecepatan KA bisa mencapai 105 kpj (kilometer per jam) dari yang sebelumnya hanya 90 kpj," jelas Takdir Santoso.

Selain itu, lanjut dia, dari sebanyak 406 perlintasan wilayah Daop 2 Bandung, sebanyak 302 atau 75 persen di antaranya merupakan perlintasan yang tidak dijaga. Khusus pada 2023 ini saja, jumlah kecelakaan akibat tertemper KA di perlintasan sebidang tercatat 13 kali kejadian, dengan total jumlah korban jiwa sebanyak 11 orang meninggal dunia. 

"Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak berada di area jalur rel, Daop 2 Bandung secara rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkoordinasi dengan kewilayahan setempat, terkait bahaya beraktivitas di jalur KA. Selain itu, Daop 2 Bandung juga secara konsisten menugaskan petugas untuk berjaga di titik-titik rawan serta melakukan patroli rutin guna keamanan di jalur KA," paparnya. 

Takdir Santoso mengatakan, PT KAI Daop 2 Bandung akan Koordinasi dan berkolaborasi dengan stakeholders terkait di setiap daerah, untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi perjalanan KA. 

"Kami berharap masyarakat turut berpartisipasi menciptakan keselamatan bersama dan kelancaran perjalanan kereta api. Jika ada yang bermain atau melakukan kegiatan di jalur kereta api, jangan segan-segan untuk memberikan pengertian atau teguran," ucap EVP PT KAI Daop 2 Bandung. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network