KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Petugas Damkar Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melakukan upaya pemadaman api yang membakar lahan seluas 15 ribu meter persegi. Api kebakaran diduga muncul akibat pembakaran ilalang oleh orang tak bertanggung jawab.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi Mufti kepada awak media, mengatakan, peristiwa kebakaran lahan terjadi di Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, Kuningan. Peristiwa kebakaran terjadi pada Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 09.10 WIB pagi.
“Berdasarkan keterangan saksi dari petugas Satpam Gudang Bulog, kebakaran itu terjadi pagi hari. Tapi pada jam itu api masih kecil, namun beberapa menit kemudian saksi melihat ada kepulan asap dan api tiba-tiba membesar,” ungkapnya.
Atas hal tersebut, lanjutnya, saksi kemudian memberitahu kepada perangkat desa setempat. Saat itu, perangkat desa langsung menghubungi pihak damkar terkait adanya kebakaran.
“Kami langsung menerjunkan tim ke lokasi kejadian sebanyak 5 orang dengan satu kendaraan dinas damkar. Tiba di lokasi, kami melakukan pemadaman dengan dibantu pegawai dari Gudang Bulog yang tak jauh dari lokasi kejadian,” terangnya.
Pihaknya berhasil memadamkan api kebakaran kurang lebih selama satu jam. Kemudian petugas damkar melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa api benar-benar sudah padam.
“Adapunl luas lahan total kurang lebih 75.000 meter persegi. Namun untuk luasan lahan yang terbakar sekitar 15.000 meter persegi,” imbuhnya.
Dia menduga, penyebab kebakaran sementara akibat ada orang yang sengaja membakar ilalang di kebun tersebut. Namun saat melakukan pembakaran ilalang justru malah ditinggalkan.
“Kami sudah memberikan edukasi kepada masyarakat yang berada di lokasi, serta pengarahan tentang hukum kaitan pembakaran lahan atau hutan. Sebab dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan kerugian yang lain,” katanya.
Pihaknya mengimbau, agar pemerintahan desa melakukan sosialisasi serta pengawasan terhadap setiap warga yang melakukan pembakaran lahan atau hutan. Karena dapat menimbulkan bahaya kebakara, sekaligus mewaspadai potensi kebakaran karena musim kemarau.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait