Saung bambu di puncak Batu Burung Ayun, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut. (Ist)
Dari tiket Rp 3.000 yang dikeluarkan pengunjung, uang ini digunakan untuk menambah fasilitas yang ada di Batu Burung Ayun.
"Untuk itu kami mulai membenahi area ini dengan merampungkan saung serta membuat pagar-pagar pembatas agar siapa pun yang datang merasa aman," katanya.
Akan tetapi, tiket masuk tersebut kini belum diterapkan lagi oleh Ceng Ridwan selaku pengelola setelah beberapa bulan Batu Burung Ayun dibuka untuk umum. Sebab ia memiliki kekhawatiran karena kawasan ini belum diresmikan, kendati sudah pernah dikunjungi langsung oleh Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.
"Saat ini Batu Burung Ayun masih dalam tahap persiapan. Kami masih menunggu bantuan pemerintah untuk membenahi kawasan Batu Burung Ayun agar lebih baik lagi. Tapi kami juga masih menerima siapapun yang ingin datang tanpa dikenai tiket masuk," ucapnya.
Ceng Ridwan mengatakan Wabup Garut sangat mengapresiasi Batu Burung Ayun menjadi objek wisata.
"Bapak Wabup berpesan supaya tempat ini dikembangkan lagi dan ditonjolkan sesuai potensi yang ada. Baik itu mengenai kesenian atau keterampilan warga. Kebetulan sekarang ini saya juga sedang membangun program pendidikan bagi anak-anak khususnya sekitar Batu Burung Ayun di Kampung Citapen yang merupakan kampung halaman saya," pungkas Ceng Ridwan. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait