Pelajar di Kuningan Jadi Korban Sabetan Celurit, Sejumlah Terduga Pelaku Diamankan Polisi

Andri Yanto
Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP I Putu Ika Prabawa saat memberikan keterangan pers soal kasus kekerasan di Kuningan, Jabar. (Foto: Andri)

KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Seorang pelajar mengalami luka sabetan senjata tajam jenis celurit usai terlibat perkelahian di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lokasinya berada di jalan lingkar timur wilayah Cilimus, Kuningan pada Senin (23/10/2023) malam.

Total terdapat 9 terduga pelaku masih di bawah umur yang diamankan kepolisian. Sebab seluruhnya berstatus pelajar, baik korban maupun para terduga pelaku masih bersekolah.

Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Ika Prabawa dalam keterangan persnya, Selasa (24/10/2023) membenarkan, adanya peristiwa perkelahian antar pelajar yang masih sama-sama duduk di bangku sekolah. Saat menerima laporan, petugas langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan korban dengan kondisi terluka.

“Setelah kita selidiki, itu adalah keributan atau perkelahian antar pelajar. Sebab saat di TKP, di sana sudah ada beberapa korban luka-luka dan dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Pihaknya melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk meminta keterangan saksi-saksi. Usai itu, langsung dilakukan pencarian terhadap para terduga pelaku untuk diamankan.

“Motifnya ini setelah kita dalami, itu hanya sebatas gengsi ya dari pelajar-pelajar itu. Ada ajakan dari teman-teman sehingga mereka ikut dan terjadilah perkelahian itu, tapi mereka tidak memakai seragam sekolah,” ungkapnya.

Saat ini, pihaknya menangani seorang korban pelajar akibat luka sabetan senjata tajam jenis celurit. Kondisi korban masih dalam penanganan pihak rumah sakit di Kuningan.

“Ada kurang lebih 9 orang kita amankan, tapi statusnya itu masih kita interogasi. Sebab kita masih mendalami keterangan-keterangan dari mereka, namun mereka bukan kelompok geng motor dan usianya rata-rata di bawah 17 tahun,” bebernya.

Dirinya mengimbau, agar masyarakat khususnya orang tua siswa dapat terus mengawasi aktivitas sehari-hari anaknya. Sebab ini penting, agar pihak-pihak terkait terlibat aktif dalam pengawasan anak-anak sekolah.

“Kami juga meminta agar guru-guru sekolah bisa mengedukasi anak-anak didiknya. Jadi ditekankan agar tugas pelajar adalah belajar, tidak melakukan aktivitas lain yang cenderung ke arah kegiatan negatif,” pungkasnya.(*)

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network