KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Musibah kebakaran menimpa sebuah bangunan permanen di Desa Karangkancana, Kecamatan Karangkancana, Kuningan. Diketahui, jika gedung tersebut merupakan bangunan bekas Puskesmas Pembantu di desa setempat.
Setidaknya 24 meter persegi dari total bangunan seluas 112 meter persegi terdampak kebakaran hingga alami kerusakan. Pemicu timbulnya kebakaran diduga adanya seseorang yang membakar sampah tak jauh dari area bangunan.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Khadafi Mufti dalam keterangan persnya, Rabu (15/11/2023), mengaku, informasi kebakaran awalnya dilaporkan oleh aparat desa setempat kepada petugas damkar. Laporan yang disampaikan yakni kebakaran sebuah bangunan gedung bekas puskesmas pembantu.
“Kami menerima laporan dari kadus setempat, ada kebakaran gedung yang pernah dijadikan puskesmas pembantu. Kejadian ini kemarin, lokasinya Puskesmas Pembantu Desa Karangkancana,” sebutnya.
Setelah menerima laporan, pihaknya langsung menerjunkan petugas ke lokasi kejadian. Sejumlah warga dibantu petugas juga sempat berusaha untuk memadamkan api kebakaran dengan alat seadanya.
“Warga setempat berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya, agar api tidak merembet. Karena api semakin membesar, dikhawatirkan tidak bisa ditangani, akhirnya melaporkan kejadian kebakaran tersebut ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kuningan,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, ada sebanyak 5 personel dengan 1 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk melakukan upaya penanganan. Hanya memang, saat tiba di lokasi kejadian ternyata api sudah padam oleh perangkat desa dan warga setempat.
“Kemudian dilakukan pengecekan dan penyemprotan atau pendinginan karena dikhawatirkan api masih ada. Api berhasil dipadamkan dan dinyatakan benar-benar padam, setelah penanganan selama kurang lebih 40 menit,” imbuhnya.
Setelah dilakukan pengecekan api benar-benar sudah padam, pihaknya melakukan pengumpulan data dan pemeriksaan saksi-saksi dengan anggota kepolisian maupun perangkat desa setempat. Penyebab kebakaran diduga sementara dari adanya anak-anak yang membakaran sampah atau main api.
“Akibat kejadian ini, total kerugian ditaksir mencapai Rp 48 juta. Kami mengimbau kepada masyarakat, agar mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran yang diakibatkan dari listrik, bara api (tungku), puntung roko, konsleting listrik, tunggu atau gas, pembakaran sampah dan lain-lain,” pungkasnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait