CIREBON, iNewsIndramayu.id-Ruas Jalan Tegalsari-Lemahtamba atau Nyi Gede Cangkring, Kabupaten Cirebon yang sempat viral di medsos karena rusak parah, kini sudah dalam kondisi baik. Pasalnya, jalan sepanjang 12 kilometer itu telah dilakukan perbaikan atau peningkatan antara kombinasi beton dan hotmix, sekaligus didukung pembuatan drainasenya.
Bupati Cirebon, Imron, telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sekitar Rp 3 miliar lebih. Bukan hanya itu saja, kabar baiknya perbaikan jalan tersebut juga telah didukung oleh Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah atau Inpres Jalan Daerah (IJD) dari APBN sekitar Rp 22 miliar lebih dengan panjang 4,85 kilometer.
"Di ruas jalan Tegalsari-Lemahtamba itu juga viral lagi. Kenapa kami alokasikan juga dari APBD Kabupaten Cirebon, karena di tahun anggaran yang sama, alokasi anggaran kabupaten itu ada alokasi anggaran senilai Rp 1 miliar untuk betonisasi di akhir kegiatan dengan panjang 321 meter," ujar Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Cirebon, Tomi Hendrawan, kepada wartawan Rabu (29/11).
"Kemudian ada juga yang di depan Kecamatan Plered itu panjangnya 811 meter dengan alokasi anggaran Rp 2 miliar lebih," sambungnya.
Meski begitu, ruas jalan strategis yang menghubungkan 4 kecamatan, yakni Kecamatan Panguragan, Suranenggala, Jamblang, dan Kecamatan Plered itu, masih belum sepenuhnya selesai diperbaiki. Kata dia, masih ada sepanjang 750 meter lagi yang dalam keadaan rusak berat belum bisa diperbaiki pada tahun ini karena keterbatasan anggaran.
"Jadi PR kami di tahun anggaran 2024 yang Tegalsari-Lemahtamba tinggal 750 meter lagi yang sisa di akhir kegiatan. Jadi kondisi ruas jalan Tegalsari-Lemahtamba bisa mulus di tahun anggaran 2024," katanya.
"Sisanya itu di Blok Pagertoya, tepatnya masuk wilayah barat Kecamatan Suranenggala. Tahun 2024 kita selesaikan, dengan melakukan proses betonisasi juga di situ," ucapnya melanjutkan.
Selain itu, Pemkab Cirebon juga telah merekonstruksi ruas jalan rusak berat yang sempat viral lainnya, yakni ruas Jatiseeng-Pabuaran, Arjawinangun-Suranenggala, Weru-Sarabau (kawasan wisata batik Trusmi), dan ruas Trusmi-Kaliwulu.
Menurut Tomi, Bupati Cirebon, Imron, menargetkan capaian pembangunan infrastuktur jalan di akhir masa jabatannya sesuai dengan Renstra sebanyak 87 persen. Pada tahun 2022 lalu, capaian pembangunan infrastuktur jalan di Kabupaten Cirebon sudah mencapai 84 persen.
Artinya, pemerintah daerah tersebut hanya tinggal menyelesaikan pembangunan 3 persen lagi.
Namun tidak menutup kemungkinan akan melebihi 3 persen, sebab pada akhir tahun 2023 saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) melalui rekanan jasa konstruksinya sedang melakukan proses pekerjaan penyusunan database jalan. Penyusunan tersebut dipastikan akan selesai pada Desember 2023.
"Kita akan lihat potretnya. Akhir Desember nanti akan kami sampaikan kemajuannya, apakah tetap, apakah turun, apakah naik kaitan dengan target capaian kondisi mantap," pungkasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait