MAJALENGKA - Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ditutup sementara selam 5 hari. Hal ini diterapkan setelah 19 siswa disekolah tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
Kebijakan ini diterapkan sesuai instruksi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Yang mana, pembelajaran kembali harus dilakukan secara jarak jauh
"Setelah ada belasan siswa yang terkonfirmasi positif COVID-19, sekolah langsung ditutup sampai 11 Februari nanti, atau terhitung dari Senin hingga Jumat," kata Kepala SMAN 1 Bantarujeg, Toto Warsito, Jumat (4/2/2022).
"Hasil laporan kami kepada disdik sudah ada instruksi sekolah harus ditutup selama 5 hari kerja mulai Senin depan dan pembelajaran PJJ. Semua guru karyawan WFH," sambung dia.
Sementara itu, dia menjelaskan, awal mula lonjakan kasus tersebut berawal dari seorang siswi yang diketahui dari kelas XII IPS 1, terpapar virus Corona.
Siswi tersebut diketahui sudah mengeluh sakit sejak jam pembelajaran di sekolah berlangsung, pada Kamis (3/2/2022) kemarin. Bahkan, lanjut dia, pihak sekolah juga langsung merujuk siswi tersebut untuk diperiksa di puskesmas setempat.
"Jadi pada hari kemarin, ada siswi yang sakit di kelas, terus dibawa sama teman-temannya ke UKS. Ternyata di UKS pingsan dan agak lama pingsannya. Lalu saya perintahkan Satgas COVID-19 sekolah untuk dibawa ke Puskesmas Bantarujeg," jelas dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan, setelah mendapat pemeriksaan oleh puskesmas setempat, dia dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Dengan demikian, sekolah tersebut langsung di tracing oleh Satgas COVID-19 Kecamatan dan Puskesmas setempat.
"Setelah dinyatakan terpapar COVID-19, kami bersama tim Satgas COVID-19 Kecamatan Bantarujeg dan Puskesmas melakukan tracing ke teman satu kelasnya. Dan hasilnya ditemukan 4 orang dinyatakan positif COVID-19," jelas dia.
Melalui hasil rapat yang dilakukan dengan Satgas Covid-19 Kecamatan Bantarujeg, pihak sekolah kembali melakukan tes swab kepada warga sekolah secara keseluruhan. Hasil tracing tersebut menyasar 868 orang yang terdiri dari siswa, guru, dan karyawan sekolah.
"Karena kemarin alat swabnya kurang, baru sekitar 868 orang yang diswab, sisanya sebanyak 72 siswa akan swab hari ini di Puskesmas Bantarujeg." ucap dia.
"Nah dari situ diketahui ada 18 siswa lagi yang terpapar. Mereka berasal dari berbagai kelas," lanjut dia.
Dijelaskan Toto, 18 siswa yang diduga tertular COVID-19 dari seorang siswi itu berstatus tanpa gejala. Mereka pun saat ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Upaya kami, belajar sekolah saat ini dihentikan. Kami juga saat ini tengah melakukan penyemprotan disinfektan ke setiap sudut sekolah," pungkasnya. ***
Editor : Erick Disy Darmawan
Artikel Terkait