Disini perusahaan menggunakan semikonduktor berlian generasi ke-4. Dalam siaran persnya, Betavolt mengatakan baterai atomnya sangat berbeda dari sel listrik serupa yang dikembangkan oleh AS dan Uni Soviet pada tahun 1960an.
Dikatakan bahwa baterai nuklir lama adalah produk yang besar, berbahaya, panas, dan mahal. Misalnya, beberapa baterai atom berteknologi lama menggunakan Plutonium sebagai sumber tenaga radioaktif.
Sedangkan Betavolt BV100 diklaim aman bagi pengguna dan tidak menimbulkan radiasi meski baterai terkena tembakan atau tusukan.
Baterai terbaru dikembangkan dari tingkat keamanan yang lebih baik yang berasal dari bahan pilihan. Baterai Betavolt menggunakan isotop nikel-63 sebagai sumber energi, yang terurai menjadi isotop tembaga yang stabil.
Bahan ini, ditambah bahan semikonduktor berlian, membantu BV100 dapat beroperasi secara stabil di lingkungan dengan suhu berkisar antara -60 hingga 120 derajat Celcius, menurut perusahaan tersebut.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait