Lebih lanjut, Ngadino mengakui bahwa keterlambatan pengembalian simpanan dari sekolah-sekolah dasar dikarenakan kewajiban angsuran pengembalian dari para pelaku UMKM kurang maksimal dari target masuk.
“Dari kreditur seharusnya diangka Rp700 juta per hari, namun hanya mampu sebesar Rp300 juta lebih,” ujarnya.
Ngadino menegaskan bahwa KSP Mitra Jasa Indramayu masih sehat secara keuangan. Masih memiliki aset per bulan Januari 2024 sebesar Rp183 miliar. Untuk itu, dia meminta kepada kepala sekolah, pihak komite, serta orang tua murid agar bersabar.
“Kami minta waktu di tanggal 10 bulan Juli akan terealisasi semua tabungan yang masih tersisa di koperasinya, kami tidak memakai dan tidak menyalahgunakan keuangan koperasi,” tegasnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait