iNewIndramayu.id - Nama Dai Bachtiar kembali menjadi perbincangan hangat setelah anaknya, Nina Agustina, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu, menyebutkan nama ayahnya dalam sebuah video yang viral.
Dalam video yang beredar, Nina yang tampak emosi, mengaku sebagai anak dari Dai Bachtiar setelah merasa dihalangi oleh pendukung calon bupati lainnya, Lucky Hakim, di Sukra, Indramayu.
Nina Agustina, yang kini berusaha mendapatkan masa jabatan kedua sebagai Bupati Indramayu, menyatakan, “Saya anaknya Dai Bachtiar,” dalam interaksi dengan warga yang menghalangi jalannya.
Peristiwa ini menarik perhatian publik, apalagi melihat reputasi Dai Bachtiar yang memiliki karier cemerlang di dunia kepolisian Indonesia.
Profil Dai Bachtiar: Dari Kapolri hingga Duta Besar
Lahir di Indramayu pada 25 Januari 1950, Dai Bachtiar memiliki perjalanan karier yang luar biasa.
Sebagai Kapolri ke-17, ia memimpin institusi kepolisian Indonesia dari tahun 2001 hingga 2005.
Salah satu pencapaiannya yang paling dikenal adalah pembentukan Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri sebagai respons terhadap ancaman terorisme di Indonesia.
Keberhasilan Densus 88 dalam mengatasi berbagai serangan teror memberikan kontribusi besar pada stabilitas keamanan nasional.
Dai Bachtiar juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Malaysia pada 2008 hingga 2012, serta menerima berbagai penghargaan internasional, termasuk gelar Honorary Officer of the Order of Australia.
Setelah pensiun dari Polri, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Mayapada dan tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kelembagaan.
Nina Agustina dan Perjalanan Politiknya
Putri Dai Bachtiar, Nina Agustina, kini menjadi sorotan sebagai Calon Bupati Indramayu untuk periode kedua.
Sebelumnya, Nina menjabat sebagai Bupati Indramayu dan berencana untuk melanjutkan masa jabatannya.
Meskipun memiliki dukungan luas dari masyarakat, perjalanan politik Nina tak lepas dari tantangan, salah satunya adalah perseteruan dengan pendukung Lucky Hakim.
Insiden yang melibatkan penyebutan nama ayahnya dalam video viral itu semakin menghangatkan suhu politik menjelang Pilkada Indramayu.
Sebagai calon yang lebih dulu menjabat sebagai bupati Indramayu, Nina Agustina mengandalkan nama besar ayahnya, Dai Bachtiar, yang memiliki rekam jejak kuat dalam dunia kepolisian dan diplomasi.
Meski begitu, persaingan dengan calon-calon lain tetap menjadi tantangan tersendiri bagi Nina dalam merebut kembali kursi Bupati Indramayu.
Karier Dai Bachtiar di dunia kepolisian dimulai sejak 1973.
Dai Bachtiar memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Kapolda Jawa Timur dan Gubernur Akademi Kepolisian.
Pada tahun 2001, ia dipercaya menjadi Kapolri dan berhasil membawa berbagai terobosan dalam penguatan kapasitas kepolisian Indonesia.
Salah satu pencapaian Dai Bachtiar yang paling monumental adalah pembentukan Densus 88 Antiteror, yang menjadi garda terdepan dalam melawan aksi terorisme di Indonesia.
Dai Bachtiar juga dikenal di kancah internasional, di mana ia memperoleh sejumlah penghargaan, seperti Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah Indonesia dan Tan Sri dari Malaysia.
Selain itu, Dai Bachtiar pernah menjadi Presiden Indonesian Crime Prevention Foundation dan aktif dalam berbagai organisasi pencegahan kejahatan.
Nama Dai Bachtiar, sebagai mantan Kapolri, terus mewarnai perjalanan politik putrinya, Nina Agustina, yang kini mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu.***
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait