Indramayu,
Rumah tidak layak huni di Desa Sleman Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang dihuni anak yatim piatu Yuliasari dan adiknya akan dibedah oleh Baznas setempat. Kepastian itu didapat setelah kali kedua Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sliyeg mengunjungi rumah kakak beradik tersebut.
Dalam kunjungan kedua itu, Forkopimcam Sliyeg menyampaikan bantuan uang tunai sebesar Rp10 juta dari Bupati Indramayu Nina Agustina yang diambil dari Baznas untuk rehab rumah Yuliasari dan adiknya.
Camat Sliyeg Endang Ismiati menyebutkan bahwa program bantuan stimulan rehab rumah tidak layak huni (Rutilahu) merupakan bukti bahwa salasatu program unggulan Bupati Indramayu, yakni Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta) berjalan baik dari mulai tingkat desa dan kecamatan.
Endang membeberkan ihwal akan diperoleh bantuan rutilahu dari Pemkab Indramayu melalui Baznas itu setelah adanya laporan dari masyarakat yang disampaikan ke Pemerintahan Desa (Pemdes) Sleman. Laporan dari masyarakat itu kemudian oleh Pemdes setempat dilaporkan ke Kecamatan dan Bupati Indramayu.
"Informasi ini berawal dari laporan masyarakat kepada Pemerintah Desa Sleman, bahwa terdapat rumah tidak layak huni yang dihuni oleh anak yatim piatu atas nama Yuliasari dan adiknya. Pemdes segera merespon dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kabupaten agar anak tersebut mendapat bantuan,"beber dia.
Laporan adanya rumah anak yatim piatu yang tidak layak huni itu sambungnya, langsung direspon Bupati Nina Agustina. Bupati Nina kemudian menyalurkan bantuan melalui Baznas Kabupaten Indramayu.
“Bantuan dari Baznas itu untuk merehab rumah yang dihuni Yuliasari dan adiknya,” sebut Endang Ismiati.
Mendapatkan perhatian dari Bupati Indramayu, Yulisari mengaku bahagia karena harapan rumahnya akan diperbaiki bakal terwujud. Sambil menahan tangis bahagia ia mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih bapak dan ibu yang telah berkunjung sembari memberikan bantuan untuk rehab rumah. Terima kasih ibu Bupati karena atas kepedulian ibu rumah kami akan diperbaiki,” kata dia terbata-bata. (safaro)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait