Carnita berharap generasi muda yang belum bekerja agar mencoba dari sekala rumahan dulu antara 20 sampai 40 ayam petelur, dan terus meningkat ke level UMKM.
"Untuk saat ini saya naik ke dalam UMKM yang syaratnya harus ada 500 ekor ayam petelur. Dan alhamdulillah per hari saya sudah mendapatkan keuangan 300 ribu rupiah," terang Carnita.
Carnita ingin budidaya ayam petelur menjadi proyek ketahanan pangan, yang nantinya hasil dari ayam petelur tersebut bisa disuplai untuk kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Desa Sindang.
"20 persen alokasi dana desa akan dialokasikan untuk ketahanan pangan, dalam rangka menunjang program MBG. Oleh karena itu, kita akan persiapan segala sesuatunya, termasuk mensuplai telurnya dari kita," pungkas Carnita. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
