INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Upaya menjaga stabilitas harga dan mendorong transformasi digital terus menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Indramayu bersama Bank Indonesia (BI). Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) 2025 yang digelar di Swiss-Belinn Hotel Indramayu, Rabu, 2 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara BI dan Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Fokus pertemuan diarahkan pada penguatan koordinasi lintas sektor, khususnya dalam pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi pelayanan publik.
Kepala Perwakilan BI Cirebon, Jajang Hermawan, memberikan apresiasi terhadap capaian positif yang telah diraih Kabupaten Indramayu. Ia menilai, langkah-langkah yang telah dilakukan selama ini menunjukkan kemajuan berarti, meski masih ada sejumlah hal yang bisa ditingkatkan.
"Kami melihat banyak hal positif, namun masih terdapat ruang perbaikan dari sisi proses dan tindak lanjut yang perlu terus diperkuat. Ke depan, kami berharap Indramayu bisa menjadi contoh stabilitas daerah dan memimpin percepatan pengendalian inflasi di wilayah Ciayumajakuning," ujar Jajang.
Bank Indonesia, lanjutnya, juga mendorong optimalisasi penggunaan sistem pembayaran digital, seperti QRIS, khususnya untuk transaksi belanja pemerintah daerah. Hal ini dinilai mampu mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus sejalan dengan semangat pembangunan Indramayu yang mengusung visi REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong).
Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Lucky Hakim mengungkapkan bahwa angka inflasi daerah masih mengacu pada data Kota Cirebon sebagai wilayah penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Dari data Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua Juni 2025, tercatat Kabupaten Indramayu mengalami lonjakan IPH sebesar 2,25 persen tertinggi di Pulau Jawa.
Komoditas penyumbang utama kenaikan harga meliputi cabai merah, cabai rawit, serta daging ayam ras.
Menanggapi hal tersebut, Pemkab Indramayu telah menyiapkan empat strategi pengendalian inflasi yang saat ini terus dijalankan. Strategi tersebut meliputi keterjangkauan harga lewat operasi pasar murah dan bersubsidi, ketersediaan pasokan dengan menyerap hasil panen lokal, kelancaran distribusi melalui pembangunan infrastruktur dan kerja sama antar daerah, serta komunikasi efektif dengan pelibatan forum nasional dan regional.
Bupati Lucky juga menekankan pentingnya sinergi dalam menjawab tantangan digitalisasi melalui program kerja TP2DD yang inovatif dan adaptif.
"Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan visi Indramayu REANG. Semoga dengan sinergi dan kerja sama yang kuat, Kabupaten Indramayu dapat terus maju dan masyarakatnya semakin sejahtera," ungkapnya.
Sebagai penutup rangkaian acara, digelar sesi diskusi panel yang dipandu Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Indramayu, Suwenda. Diskusi ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor terkait yang membahas implementasi strategi daerah secara komprehensif. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
