Delapan titik sumur bor telah berhasil dibangun di wilayah Indramayu dalam program ini. Meski begitu, BNPB membuka peluang untuk memperluas cakupan lokasi sesuai dengan aspirasi masyarakat, terutama dari wilayah-wilayah yang belum terjangkau fasilitas air bersih.
“Nah, ini masyarakat di Kabupaten Indramayu tentu saja banyak juga yang kesulitan air. Ini dengan kerjasama Pusterad dengan BNPB, dengan pemerintah daerah Kabupaten Indramayu ini adalah awal ya. Sampai saat ini baru 8 titik, tetapi tadi dari hasil pertemuan ada aspirasi dari masyarakat dari para kepala desa bahwa di daerahnya ada yang belum, itu pun kita akan tindak lanjuti,” ungkapnya.
Menurut Suharyanto, penentuan lokasi pembangunan sumur bor dilakukan melalui kajian bersama dan mempertimbangkan kebutuhan riil di lapangan, tanpa adanya intervensi unsur politik maupun kepentingan lainnya.
“Ya, ini untuk alasannya kami tidak menunjuk daerah ya. Tentu saja pada saat proses perencanaan Pusterad, BNPB dengan pemerintah daerah berkoordinasi. Mana kira-kira daerah yang paling membutuhkan, terdampak, tidak ada unsur politik, tidak ada unsur suku, ras, semuanya murni demi kemanusiaan,” tegasnya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
