Ironi Cabai Merah: Mahal di Pasar, Murah di Tangan Petani

Wahyu Topami
Tanaman cabai merah di Desa Gantar, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, saat masa panen, Selasa, 21 Oktober 2025. (Foto: iNewsIndramayu.id/Wahyu Topami)

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Di tengah meroketnya harga cabai merah di pasaran yang kini menembus Rp50 ribu per kilogram, petani cabai di Kabupaten Indramayu justru tak ikut menikmati keuntungan. Harga jual di tingkat petani masih berkisar Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, jauh dari harapan mereka.

Fenomena ini terjadi di Desa Gantar, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, salah satu sentra produksi cabai merah di wilayah pantura Jawa Barat. Para petani mengaku, harga di tingkat mereka justru tak sebanding dengan biaya produksi yang terus meningkat sejak masa tanam.

“Harga jual di petani masih rendah, sementara di pasar mahal. Kami yang kerja keras di sawah malah nggak dapat apa-apa,” ujar Dasim, salah satu petani cabai di Desa Gantar, Selasa, 25 Oktober 2025.

Menurutnya, dengan harga jual yang hanya Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, petani sulit menutupi biaya operasional seperti pupuk, pestisida, hingga tenaga kerja.

“Kalau begini terus, petani bisa rugi besar. Padahal cabai ini dari awal butuh modal banyak,” tambahnya.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network