Sementara itu, Muhammad Syifaul Fuad, Ketua Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, menjelaskan bahwa kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh posisi matahari yang sedang berada di atas wilayah Jawa.
“Posisi matahari yang berada di selatan ekuator ini menyebabkan peningkatan suhu di wilayah kita,” katanya.
Selain itu, lanjut Fuad, panasnya suhu udara juga dipengaruhi oleh minimnya tutupan awan di atas wilayah Jawa, sehingga sinar matahari tidak terhalang dan membuat siang hari terasa lebih terik dari biasanya.
“BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati mencatat suhu tertinggi di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) mencapai 37,6°C. Suhu udara panas ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2025,” ujarnya. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
