Dalam kegiatan tersebut, Ratnawati juga mengaitkan pendidikan demokrasi dengan teori manajemen, profesionalisme, dan kepemimpinan. Hal ini bertujuan agar peserta memahami demokrasi secara lebih komprehensif tidak hanya dari sisi politik, tetapi juga dari aspek manajerial dan etika kepemimpinan.
“Saya sampaikan pula teori manajemen, profesionalitas, dan kepemimpinan. Dengan begitu, mereka dapat memahami demokrasi dan ketatanegaraan Indonesia secara menyeluruh,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan pendidikan demokrasi semacam ini terus dilakukan agar generasi muda menjadi pemilih cerdas, memiliki wawasan politik yang sehat, dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
