Unwir Indramayu Melakukan KKN di 40 Desa, Ini Pesan Rektor

iNewsIndramayu.id

Universitas Wiralodra (Unwir) Indramayu melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun Akademik (TA) 2022. KKN yang mengusung tema Bina Desa ini diikuti sedikitnya 610 mahasiswa dan ditempatkan di 40 desa. 40 Desa tersebut tersebar di 4 kecamatan meliputi Losarang, Kandanghaur, Gabus Wetan dan Bongas.

Baca Juga

Pesan Rektor Unwir Indramayu Saat Upacara Wisuda 353 mahasiswa

Rektor Unwir Indramayu Ujang Suratno mengatakan, KKN TA 2022 ini diikuti 610 mahasiswa. Mereka disebar di 40 desa di 4 kecamatan meliputi Losarang, Kandanghaur, Gabus Wetan dan Bongas. Adapun tema pada KKN ini adalah   Bina Desa.

Bina Desa jelas dia adalah suatu bentuk kegiatan terpadu, berencana dan berkesinambungan pada suatu desa tertentu dengan maksud agar masyarakat melaksanakan potensinya untuk menolong desanya sendiri dari berbagai kehidupan dari berbagai cara tidak menyimpang dan tuntutan agama.

“Bina desa merupakan KKN alternatif yang berdasarkan program universitas yang terdiri dari desa stunting, desa wisata, desa tertib administrasi, desa digital dan desa pengembangan pertanian. Kami berharap dengan program-program tersebut dapat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan 10 program unggulan Bupati Indramayu,” kata Ujang sapaan akrabnya, Selasa (19/7/2022).

Baca Juga

Diskusi dan Bedah Buku Karya Prof. Yuddy Crisnandi, Cinta Keduaku Berlabuh di Ukraina

Ketika melaksanakan KKN kata Ujang, mahasiswa diharapkan  andil mensukeskan program KKN Bina Desa dan 10 program unggulan Bupati Indramayu khususnya  Program Unggulan Kejar Paket (Ja-Ket).

Dengan mensukseskan program Ja-Ket kata dia, diharapkan bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) bidang Pendidikan.  

“Tugas kalian  untuk membantu Pemerintah Kabupaten Indramayu dan  Pemerintah Desa  agar 10 program unggulan bisa cepat tercapai menuju Indramayu Bermartabat,” harap dia.

Baca Juga

Rektor Unjani Beri Materi Kuliah Umum Kepada Mahasiswa Unwir Indramayu

Ujang juga meminta peserta KKN untuk bersungguh-sungguh dan dijadikan pelajaran untuk bekal kehidupan, karena KKN bukan hanya mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah tetapi lebih dari itu belajar dari kehidupan masyarakat,” (safaro)

Editor : Tomi Indra Priyanto