CIREBON, iNewsIndramyu.id-Harga daging ayam potong di pasaran mengalami lonjakan cukup signifikan hingga 90 persen, yakni dari Rp 27 ribu ke Rp 40 ribu/Kg. Hal ini, membuat para pedagang pasar, pangkalan, suplier dan broker di wilayah III Cirebon bersama-sama melakukan aksi mogok pengiriman ayam, Senin (26/6/2023).
Dengan tingginya harga ayam di pasaran membuat penjualan menurun. Sehingga, hal tersebut juga akan membuat pengusaha ayam potong merugi lebih besar.
Atas hal ini, mereka dari paguyuban pedagang ayam Jawa Barat khususnya Wilayah III Cirebon mengajak kepada para pedagang pasar, pungkalan ayam, suplier ayam, broker untuk melakukan aksi MOGOK JUALAN mulai tanggal 26 - 28 Juni 2023.
Pedagang suplier, dan broker saat melakukan aksi mogok pengiriman di Stadion Bima Kota Cirebon. Foto : Joni
Para pegiat aksi tersebut juga menuntut pemerintah agar menurunkan harga pakan ayam yang diduga menjadi penyebab lonjakan harga daging ayam.
"Dari Rp 27 ribu sekarang sudah ke Rp 40 ribu. Mungkin penyebabnya ayam ekspor, pakan juga naik. Jadi akhirnya harga naik," ungkap Mulyana, Korlap aksi mogok jualan saat berada di titik kumpul demo di Stadion Bima, Kota Cirebon.
"Dengan harga tinggi, pedagang rugi. Karena harus keluar uang untuk modal lebih banyak, dan jualnya susah," ucapnya mengeluhkan kondisi tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon, Dadang Raiman langsung melakukan koordinasi dengan Satgas Pangan Polresta Cirebon untuk mendalami penyebab kenaikan harga ayam potong.
Dia juga tidak bisa menampik dengan naiknya harga ayam potong sebesar 70-90 persen dari harga normal yang saat ini terjadi setelah melakukan pengecekan ke setiap pasar di wilayah Kabupaten Cirebon.
"Dugaan awal kami harga pangan mengalami kenaikan dan saat ini masih dilakukan pendalaman," ujarnya.
Diakuinya juga tepat di hari ini nyaris tidak ditemukan pedagang ayam potong di pasar imbas realita yang saat ini terjadi.
"Gak ada yang dagang hari ini juga imbas kemarin adanya aksi tindakan penyetopan (sweping) kendaraan pengangkut ayam," katanya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto