CIREBON, iNewsIndramayu.id-Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) Cirebon melakukan aksi demo/unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Cirebon, Rabu (9/8/2023). Para driver Ojol yang terdiri dari berbagai aplikasi ini, berunjuk rasa menuntut agar Bantuan Langsung Tunai (BLT) Ojol segera dicairkan.
Pantauan dilokasi, para pengunjuk rasa ini ditemui oleh Sekda Kota Cirebon dan salah seorang anggota DPRD setempat. Dengan menggunakan pengeras suara, mereka langsung menyampaikan aspirasi atau tuntutannya.
Di antaranya, yakni status hukum ojek online, kepastian terhadap aplikator yang tidak memiliki kantor operasional di Kota Cirebon untuk segera ditindak secara jelas. Kemudian, potongan seluruh aplikasi per transaksi ditetapkan sesuai aturan Pemerintah pusat atau Permenhub Nomor 667 Tahun 2022.
Pembatasan untuk driver roda dua dan dibuatkan peraturan regulasi daerah, dan ilangkan double order, serta penyesuaian tarif non bike agar segera dibuatkan Perda untuk mengatur tarif tersebut.
"Kami minta BLT untuk Ojol dicairkan, menurut kabar hanya Rp 800 juta kok, ga nyampe 1 miliar," ujar koordinator aksi, Tryas kepada wartawan.
Sementara itu, menanggapi tuntutan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, H Agus Mulyadi mengaku siap merealisasikan tuntutan para driver ojol tersebut.
"Saya perwakilan Pemkota datang ke sini bertemu rekan Ojol dan siap menerima apa yang diminta rekan-rekan ojol, dan target untuk menyelesaikan BLT Ojol 3 Bulan tentu dengan validasi data yang komplit dan Profesional," katanya.
Tuntutan tersebut juga disetujui oleh salah seorang Anggota DPRD Kota Cirebon, M Noupel. Ia menandatangani petisi yang berisi tuntutan tersebut. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto