"Dari rumah, pelaku ini membekali diri dengan pisau cutter sebelum berangkat ke sungai untuk mandi bersama. Saat di lokasi sungai, korban dan pelaku beraktivitas mandi seperti biasa. Ketika pada akhirnya dia memiliki kesempatan, pelaku ini pun langsung menjalankan aksinya," jelasnya.
Kesempatan yang dimiliki pelaku adalah saat korban terpeleset jatuh ke air sungai dan meminta bantuan terhadap pelaku. Pelaku yang telah mempersiapkan cutter pun langsung menyayatkan senjata tajam tersebut ke leher korban.
"Pelaku berpura-pura menolong korban. Posisinya dia ada di atas batu sementara korban di air. Jadi satu tangan pelaku memegang tangan korban, tangan lainnya menyayatkan cutter ke leher korban," ungkapnya.
AKBP Rohman Yonky Dilatha menambahkan, tidak ada saksi mata ketika peristiwa pembunuhan itu terjadi. Pelaku yang telah puas melancarkan aksinya ini kembali pulang ke rumahnya seolah tidak terjadi apa-apa.
Sejak saat itu keluarga korban cemas karena Agum tidak kunjung pulang selepas meminta izin untuk bermain voli. Mereka kemudian melaporkan hilangnya korban ke aparat Polsek Leuwigoong, dan menyebarkan informasi mengenai remaja ini melalui media sosial Instagram.
Editor : Tomi Indra Priyanto