KUNINGAN,iNewsIndramayu.id – Kelompok Tani Wanita (KWT) di Desa Tugumulya, Kecamatan Darma, Kuningan, mendapat pembekalan materi soal pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Materi disampaikan oleh narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan, Jabar.
Hadir saat kegiatan yakni Kepala Diskatan Dr Wahyu Hidayah MSi beserta Kabid PHKP dan jajaran dinas. Termasuk Kepala UPTD Diskatan Darma, Kepala Desa Tugumulya hingga peserta dari kelompok tani.
Kepala Desa Tugumulya, Kamid Wahyudin menyambut baik kegiatan tersebut. Bahkan sangat bersyukur dengan adanya berbagai program pemerintah yang hadir di Desa Tugumulya.
“Alhamdulillah masyarakat Tugumulya didukung penuh, kami selalu mendapatkan bantuan dari pemerintah baik daerah maupun provinsi. Hal ini tentunya tidak terlepas dari kegigihan masyarakat yang selalu mendukung terhadap kebijakan pemerintah,” ucapnya.
Pihaknya berharap, agar kegiatan bimtek dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok tani. “Peserta harus menyimak dengan baik apa yang akan disampaikan, agar bisa diterapkan nantinya,” imbuhnya.
Kepala Diskatan Kuningan, Dr Wahyu Hidayah menuturkan, jika penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur dalam UU nomor 18 tahun 2012. Yakni menekankan adanya pemenuhan pangan di tingkat individu dengan memanfaatkan sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal sehingga tercapai ketahanan dan kemandirian pangan.
“Jadi pemenuhan pangan pada tingkat individu diselenggarakan melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan. Bagaimana pemanfaatan pekarangan agar digunakan atau dimanfaatkan sebesar-besarnya, untuk kesejahteraan maupun dikonsumsi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, program ini merupakan program kompetisi, dan dipilih dengan kompetitif serta hasilnya tentu harus menorehkan prestasi.
“Alhamdulillah Desa Tugumulya yang terpilih salah satunya yang mendapatkan program ini,” terangnya.
Menurutnya, pada November tahun 2023 khusus Pemerintah Kabupaten Kuningan mendapatkan penghargaan tim dalam pengendalian inflasi terbaik nomor 22 di Jawa Barat.
“Salah satu kunci suksesnya yaitu salah satunya dari program pemanfaatan lahan untuk ditanami sayur, buah atau pangan sehari-hari seperti program Bunda Menyapa, P2L dan yang lain. Program ini sangat luar biasa dampaknya, dengan pemanfaatan lahan pekarangan saja, dapat menghemat pengeluaran pangan rumah tangga keluarga, bahkan jika berlebih dapat dijual, dan mendapatkan pemasukan untuk ekonomi keluarga,” bebernya.
Sehingga program itu, lanjutnya, banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pemanfaatan lahan pekarangan di antaranya konsumsi keluarga bisa terpenuhi sendiri dan lebih sehat, menghindari atau mengendalikan stunting, serta meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
“Saya berharap agar kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan dapat terus berkelanjutan, bahkan menjadi budaya. Maka dengan melakukan hal kecil untuk hasil yang besar, dan bermanfaat untuk kesejahteraan bersama,” pungkasnya.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto