get app
inews
Aa Read Next : Memantik Rasa Penasaran, Ibam Kenalkan Seni Cukil di Acara Reang Riung #2

Tutup Pameran Reang Riung, Dadong Ketua Sanggar Sawo Kecik Tampilkan Monolog

Minggu, 18 Agustus 2024 | 03:56 WIB
header img
Dadong dan Ukasyah membicarakan seni teater saat acara penutupan Pameran Reang Riung di Kopilink.

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Acara penutupan pameran seni rupa Reang Riung di kedai Kopilink, Eretan Wetan, dilaksanakan secara khidmat pada Sabtu (17/8/2024). Ukasyah, pemilik kedai Kopilink sekaligus mc, mengajak berdialog dengan Muhamad Irfan Hanafi, ketua sanggar Sawo Kecik, setelah Ia menampilkan monolog dari alih wahana puisi karya Teguh Esha.

Dalam talkshow tersebut, Irfan yang akrab dengan sapaan Dadong, membicarakan topik mendalam terkait isu-isu seni teater dan bagaimana seni tersebut dihadirkan kepada masyarakat. Dadong mengungkapkan keprihatinannya mengenai pandangan yang masih menganggap teater sebagai sesuatu yang eksklusif, hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu, dan biasanya dipentaskan di gedung-gedung seni yang megah.

Namun, melalui pementasan monolog di kedai Kopilink, Dadong menunjukkan bahwa teater bisa dan harus bisa diakses oleh semua kalangan, bahkan di ruang-ruang yang tidak konvensional seperti kedai kopi.

"Ini jadi pengalaman baru buat saya juga, membawa teater ke kedai kopi, dan respons yang didapat ternyata sangat positif," ungkap Dadong.

Ukaysah, sebagai pemilik kedai Kopilink, menambahkan perspektifnya bahwa seni seharusnya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat, bukan hanya dinikmati di tempat-tempat khusus. Ia juga merasa bangga bisa menjadi bagian dari upaya mendekatkan seni kepada masyarakat luas.

"Sebagai orang yang awam, saya merasa terkesan dengan bagaimana teater bisa membawa kita untuk lebih mengenal diri sendiri dan lingkungan sekitar. Seni harus menjadi bagian dari kita, bukan hanya sesuatu yang kita lihat dari kejauhan," kata Ukasyah.

Dadong dan Ukasyah juga sepakat bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para pelaku seni, khususnya teater, adalah mengubah pandangan masyarakat tentang seni tersebut. Mereka berpendapat bahwa teater tidak hanya untuk ditonton, tetapi juga sebagai alat untuk melatih kesadaran dan introspeksi diri.

"PR besar kita adalah bagaimana mengubah persepsi bahwa teater tidak harus ditonton di gedung besar, tetapi bisa dinikmati di mana saja dan oleh siapa saja," tegas Dadong di penghujung talkshow.

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut