get app
inews
Aa Read Next : Ditangkap di Prancis, Pendiri Telegram Terlibat Kasus Kurangnya Moderasi Konten

Bahaya Trend Doom Spending: Ancaman Terhadap Kesejahteraan Generasi Gen Z, Apa Itu?

Jum'at, 27 September 2024 | 14:38 WIB
header img
Generasi Z dan milenial kini berisiko tinggi untuk menghadapi kemiskinan lebih besar dibanding generasi sebelumnya, terutama akibat tren doom spending yang semakin meningkat.

iNewsIndramayu.id - Generasi Z dan milenial kini berisiko tinggi untuk menghadapi kemiskinan lebih besar dibanding generasi sebelumnya, terutama akibat tren doom spending yang semakin meningkat.

Fenomena doom spending ini, sebagaimana dijelaskan oleh laporan dari Psychology Today, melibatkan perilaku belanja tanpa pertimbangan, sering kali sebagai cara untuk melarikan diri dari stres dan kecemasan terkait kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Doom spending dipicu oleh berbagai faktor eksternal, seperti ketidakstabilan ekonomi global dan ketimpangan kekayaan, berbeda dengan retail therapy yang lebih bersifat pribadi.

Dalam konteks ini, Ylva Baeckström, dosen senior keuangan di King's Business School, menyebutkan bahwa perilaku belanja ini merupakan sikap fatalistis yang berisiko.

"Anak-anak muda menerjemahkan perasaan buruk mereka menjadi kebiasaan belanja yang buruk," jelasnya.

Laporan dari CNBC dan Survey Monkey menunjukkan bahwa hanya 36,5 persen orang dewasa merasa lebih baik secara finansial dibanding orang tua mereka.

Di sisi lain, survei oleh Intuit Credit Karma mengungkapkan bahwa 96 persen orang Amerika khawatir tentang kondisi ekonomi, dan lebih dari seperempat dari mereka menghabiskan uang untuk mengatasi stres yang dirasakan.

Di Indonesia, fenomena ini tercermin dalam laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat nilai penyaluran fintech lending mencapai Rp20,53 triliun pada Agustus 2023, dengan 60 persen pengguna berasal dari kalangan milenial dan Gen Z.

Ini mengindikasikan bahwa banyak generasi muda yang, terjebak dalam pola pikir 'You Only Live Once (YOLO)', memilih untuk membelanjakan uang pada barang-barang mewah, memperburuk situasi keuangan mereka.

Dalam menghadapi ketidakpastian ini, ada kekhawatiran bahwa generasi muda tidak hanya terjebak dalam tekanan ekonomi, tetapi juga berisiko jatuh ke dalam jebakan utang, yang dapat memperburuk kondisi keuangan mereka di masa depan.

Itulah yang dimaksud dengan trend doom spending yang sedang marak di media sosial saat ini.***

Editor : Tomi Indra Priyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut