Ricuh Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Putri Apriyani Indramayu, Keluarga Korban Kejar Tersangka

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id - Rekonstruksi kasus pembunuhan Putri Apriyani dengan tersangka mantan anggota polisi, Alvian Maulana Sinaga (AMS), di halaman belakang Polres Indramayu berujung ricuh, Jumat, 12 September 2025.

Kericuhan terjadi setelah tersangka AMS selesai melakukan rekonstruksi. Usai 24 adegan diperagakan, keluarga korban berusaha mengejar dan melayangkan pukulan ke arah tersangka.

Baca Juga

Polisi Beberkan Kronologi Lengkap Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Total 90 Adegan Diperagakan

Namun, aparat kepolisian yang berjaga ketat berhasil mengamankan AMS dan langsung membawanya dengan mobil tahanan.

Kuasa hukum keluarga korban, Toni RM, menilai rekonstruksi berjalan dengan pengamanan berlebihan. Ia menyebut pihak keluarga korban seharusnya diberi akses untuk menyaksikan langsung jalannya rekonstruksi.

“Dalam KUHP hanya diatur soal pendampingan tersangka oleh pengacara. Tidak ada larangan bagi keluarga korban untuk menyaksikan rekonstruksi,” tegas Toni.

Baca Juga

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Putri Apriyani di Indramayu, Tersangka AMS Jalani 24 Adegan

Dari rekonstruksi terungkap, tersangka membunuh korban karena terlilit utang puluhan juta rupiah. Korban dibekap dengan bantal lalu dicekik hingga meninggal dunia.

Toni menegaskan, pihaknya mendesak penyidik menjerat AMS dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, bukan Pasal 338 KUHP.

“Unsur perencanaannya jelas terpenuhi. Kalau hanya Pasal 338, hukumannya ringan dan bisa bebas lebih cepat,” ujarnya. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto