Harga Sayur di Pasar Jatibarang Indramayu Naik Tajam, Pedagang Sebut Terpengaruh Program MBG

INDRAMAYU, iNewsIndramayu.id – Harga sejumlah sayuran di Pasar Jatibarang, Kabupaten Indramayu, melonjak drastis dalam beberapa bulan terakhir. Pedagang menyebut kenaikan ini terjadi karena banyak produsen sayur yang sudah dipesan untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.

Kondisi tersebut membuat stok sayur di tingkat pedagang menipis dan harga di pasar naik tajam.

Baca Juga

Harga Sayur di Indramayu Meroket, Pemkab Siapkan Pasokan dari Luar Daerah

“Selada sekarang Rp25 ribu per kilo, padahal biasanya paling mahal cuma Rp10 sampai Rp12 ribu. Naiknya sejak ada program MBG,” ujar Mae, pedagang sayur di Pasar Jatibarang, Selasa, 14 Oktober 2025.

Menurut Mae, sebagian besar petani sudah menerima pesanan langsung dari pihak pengelola program MBG melalui sistem pemesanan awal. Akibatnya, pasokan untuk pedagang pasar tradisional berkurang.

“Petani sekarang sudah dibooking duluan lewat telepon. Kalau pedagang seperti kami kan nunggu barang datang baru beli, jadi kalah cepat,” jelasnya.

Baca Juga

5 Sayuran Ini Rendah Kalori, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Selain selada, kenaikan harga juga terjadi pada wortel yang kini mencapai Rp14 ribu hingga Rp16 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp6 ribu.

“Harganya nggak rata. Siapa yang berani bayar cepat, dia yang dapat barang bagus,” tambah Mae.

Sementara itu, harga cabai merah juga melambung hingga Rp50 ribu per kilogram. Untuk komoditas ini, pedagang menilai faktor cuaca lebih berpengaruh daripada MBG.

“Kalau cabai karena kemarau panjang. Sawah kering, panen gagal, jadi stoknya sedikit,” katanya.

Kenaikan harga ini dikhawatirkan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama rumah tangga kecil dan pelaku usaha kuliner. Mae berharap kondisi pasar segera stabil agar aktivitas jual beli kembali normal.

“Kasihan pembeli, kadang kaget lihat harga. Semoga cepat pulih lagi seperti dulu,” tutupnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu agenda prioritas nasional yang menyediakan makanan bergizi bagi pelajar. Di sejumlah daerah, program ini mulai dijalankan dengan melibatkan produsen dan petani lokal. (*)

Editor : Tomi Indra Priyanto