Kemendikbudristek Ingatkan Masyarakat Lestarikan Tradisi Daur Hidup

Fani Ferdiansyah
Sejumlah kalangan masyarakat umum, budayawan dan lainnya mengikuti kegiatan Dialog Masyarakat Adat, yang digelar di Ballroom Hotel Harmoni Garut, Jumat (25/8/2023).

GARUT, iNewsIndramayu.id - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengingatkan agar kearifan lokal seperti tradisi ritual daur hidup yang biasa dilakukan masyarakat dilestarikan. Budaya kearifan lokal tradisi ritual daur hidup yang mesti dipertahankan agar tidak hilang di generasi mendatang misalnya ritual saat hamil, kelahiran, menikah, hingga meninggal dunia. 

"Pesan-pesan moral terkait kearifan lokal di daur hidup itu agar diketahui generasi berikutnya,">Garut, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023). 

Ia mengatakan kegiatan bertemakan "Pelestarian Kearifan Lokal Tentang Daur Hidup" itu bertujuan untuk memberikan pelindungan daur hidup di masa kini yang saat ini banyak tantangannya. Kegiatan yang dihadiri masyarakat adat, umum, budayawan dan lainnya itu, lanjut dia, salah satunya lebih mengingatkan kembali kepada masyarakat agar terus berupaya menjaga tradisi ritual daur hidup. 

Ia menjelaskan selama ini Kemendikbudristek mencatat ada 10 objek yang terus dilakukan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan, salah satunya tentang ritual daur hidup, atau tentang peralihan kehidupan manusia mulai dari ritual saat hamil, kelahiran, anak-anak, remaja, menikah kemudian meninggal dunia.

"Kegiatan ini lebih ke arah mengingatkan kembali kearifan lokal masyarakat daur hidup karena tradisi daur hidup itu milik masyarakat sendiri," ujarnya.

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah yang hadir dalam acara Dialog Masyarakat Adat menyampaikan dukungan upaya pemerintah dalam menjaga kearifan lokal, salah satunya tentang ritual daur hidup yang saat ini masih dilakukan masyarakat.

Ia menyebutkan ritual daur hidup tidak boleh hilang, karena bagian dari kegiatan syukur dan memaknai tentang hidup mulai dari ritual saat hamil empat bulanan, tujuh bulanan, kelahiran, saat anak-anak, menikah, dan lalu meninggal dunia.

"Jangan sampai hilang, adat istiadat di masyarakat Indonesia," kata Ferdiansyah. 

Menurut dia, Indonesia banyak kekayaan tradisi maupun ritual yang memiliki nilai-nilai kehidupan manusia untuk menjadi lebih baik, sehingga kegiatan tersebut sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan oleh pemerintah maupun masyarakat.

"Saya harap budayawan, guru, seniman, dan juga tokoh-tokoh pemangku adat untuk menyampaikan kembali pelindungan maupun menjaga budaya ini agar dimanfaatkan," ucapnya. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network