BPKH dan Baznas Tandatangani MoU Penyaluran Daging Hewan Dam Jemaah Haji

Fani Ferdiansyah
MoU terkait langkah terbaik untuk penyaluran daging hewan Dam jemaah dan petugaa haji tahun 2023 ditandatangani Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Ist

JAKARTA, iNewsIndramayu.id - MoU terkait langkah terbaik untuk penyaluran daging hewan Dam jemaah dan petugas haji tahun 2023 ditandatangani Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Nota kesepahaman ini disepakati kedua badan tersebut, sekaligus mempersiapkan pengelolaan daging dam Haji Tamattu’ tahun 1445H/2024M, agar dapat memberikan maslahat bagi umat.

BPKH mendukung rencana pendistribusian daging hewan Dam jemaah haji tamattu yang disembelih di Arab Saudi, untuk dibawa kembali ke Indonesia dan dimanfaatkan bagi umat. Pendistribusian daging hewan Dam ke tanah air, untuk pertamakalinya dimulai pada penyelenggaraan haji tahun ini. 

Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menjelaskan, pendistribusian daging hewan Dam di Indonesia merupakan langkah inovasi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023. Inovasi ini dilakukan untuk memberikan nilai manfaat sosial lebih besar bagi masyarakat di Indonesia.

"Tidak sekedar manfaatnya untuk individu, personal, spiritual yang melaksanakan ibadah haji. Tapi tahun ini yang berhaji bisa memberi manfaat sosial horizontal bagi umat yang membutuhkan sekaligus mendukung program pemerintah dalam penuntasan stunting," ujar Fadlul dalam penandatanganan MoU bersama Baznas di Jakarta, Rabu (20/9/2023). 

Ia menambahkan, BPKH bersama Baznas akan mendistribusikan daging hewan Dam ini dengan memprioritaskan masyarakat yang membutuhkan, terutama di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) serta daerah yang terdampak bencana. "Diprioritaskan masyarakat yang membutuhkan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar serta daerah terdampak bencana," katanya. 

Sebagaimana diketahui jemaah haji Indonesia dan juga para petugas haji yang melaksanakan ibadah haji pada 9 Dzulhijjah mayoritas merupakan haji Tamattu’, yakni melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, baru kemudian ibadah haji. Sebagai konsekuensinya, mereka wajib membayar denda dengan menyembelih seekor kambing. 

Tahun ini, terkumpul 75 ribu kantong daging hewan Dam yang berasal dari 3.117 ekor kambing, dengan rincian 2.674 ekor dari petugas dan 443 ekor dari jemaah haji Indonesia.

Seluruh kambing disembelih di rumah potong hewan (RPH) Ukaisyah, dan siap dikirim ke Indonesia. Juni Supriyanto, Sekretaris Badan BPKH sekaligus Deputi Bidang kemaslahatan BPKH, menambahkan program distribusi daging hewan Dam ini sebelumnya diinisasi oleh BPKH pada tahun 2018. 

Berkat kerja sama lintas Kementerian dan Lembaga mulai dari Kemenag, Kemendag, Kementan, hingga Kemenkeu dan MUI serta BAZNAS, program pengiriman daging hewan Dam ke Indonesia dapat terwujud. 

“Terkait pendistribusian, BPKH telah memiliki pengalaman sejak tahun 2020 terutama dengan adanya program Kemaslahatan yakni Sedekah Qurban,” ujar Juni Supriyanto.

Pengelolaan daging hewan Dam ini juga sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, juga mengikuti Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) No. 2 Tahun 2023, tentang Petunjuk Teknis Pembayaran Dam PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi tahun 2023/1444 H.

Mengelola dan menyalurkan daging Dam untuk kepentingan fakir miskin di luar tanah haram Makkah dengan mempertimbangkan kemasalahatan yang lebih besar hukumnya mubah (diperbolehkan), sesuai Fatwa MUI No 42 tahun 2022 tentang penyembelihan Hewan Dam atas Haji Tamattu’ di luar Tanah haram dan Fatwa MUI No 52 Tahun 2014 tentang pembayaran Dam atas haji tamattu dan qiran secara kolektif. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network