Permintaan itu, kemudian ia komunikasikan kepada pihak BRI untuk menyediakan mesin gesek kartu ATM untuk menunjang transaksi keuangan di tokonya. "Namun yang datang malah mesin BRILink, bukan mesin gesek ATM seperti yang diminta. Sejak saat itulah, tahun 2015 saya menjadi AgenBRILink," imbuhnya.
Ketika mulai menjadi AgenBRILink, usaha Syaiful semakin berkembang. Kali ini ia tidak hanya melayani pelanggan toko sembakonya saja, tetapi juga masyarakat yang memiliki keperluan transaksi keuangan seperti tarik tunai, transfer, pembayaran, dan lainnya.
"Terlebih usaha saya didukung oleh faktor lingkungan masyarakat sekitar, yang merupakan keluarga para tukang cukur tadi. Usaha AgenBRILink di tempat kami telah banyak membantu masyarakat sekitar dalam hal melakukan penarikan uang, sejumlah pembayaran dan lainnya tanpa harus pergi jauh-jauh ke ATM yang tersedia," ungkapnya.
Syaiful mengatakan dirinya memahami apa yang terjadi pada para pelanggannya sebagai keluarga tukang cukur, karena setidaknya dia pernah bergelut pada pekerjaan serupa.
Syaiful mengaku, dia sempat didatangi marketing atau pihak lain dari bank kompetitor, yang menawarinya untuk berpindah usaha. Namun dirinya dengan bijak telah menyatakan kesetiaannya untuk tetap menjadi AgenBRILink dengan sejumlah pertimbangan terbaik.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait