JAKARTA,iNewsIndramayu.id - Dompet Dhuafa melalui asosiasi Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) kembali mengirimkan bantuan tahap II untuk warga Palestina. Pelepasan bantuan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/11/2023).
“Alhamdulillah kembali lagi pada hari ini kita akan mengirimkan bantuan pada Saudara-saudara kita di Gaza sebanyak dua pesawat, yang akan diangkut sebesar 21 ton, yang ini adalah berupa obat-obatan, kemudian perlengkapan rumah sakit, makanan, dan barang keperluan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat di Gaza,” ujar Presiden.
“Sama seperti bantuan yang pertama, pesawat nanti akan menuju ke El Arish di Mesir, kemudian selanjutnya akan disalurkan ke Gaza,” lanjut Presiden.
Beliau juga melanjutkan bahwa agresi militer Zionis harus segera dihentikan. Dengan demikian mampu mengangkat kembali derajat masyarakat Palestina.
“Saya menyampaikan secara langsung pentingnya kekejaman di Gaza dihentikan, yang kedua gencatan senjata segera dilakukan, dan yang ketiga perang segera disetop, serta yang keempat bantuan kemanusiaan harus dipermudah untuk bisa masuk ke Gaza,” sambung Presiden.
Diketahui, IHA menyumbang bantuan sebanyak 6 ton yang terdiri dari berbagai logistik untuk pemenuhan kebutuhan dasar. “IHA menyumbang 6 ton. Jumlah tersebut memuat bantuan selimut dewasa sebanyak 440 pcs, selimut anak-anak 375, dan 1.000 matras dari Dompet Dhuafa,” ujar Shofa Qudus selaku General Manager Program Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melapor dari Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma.
Dalam laporan terakhir dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/ OCHA) per 20 November 2023, jumlah korban jiwa yang dilaporkan mencapai 11.078 orang, 4.506 di antaranya adalah anak-anak dan 3.027 perempuan. Namun data ini masih berdasarkan yang terhimpun pada 11 November 2023, akibat akses komunikasi yang terputus.
Sekitar 2.700 orang lainnya, termasuk sekitar 1.500 anak-anak, dilaporkan hilang, mungkin terjebak atau mati di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan. Sebanyak 27.490 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka.
Lebih dari 1,7 juta orang di Gaza diperkirakan menjadi pengungsi internal, termasuk hampir 900.000 pengungsi yang tinggal di setidaknya 154 tempat penampungan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East /UNRWA).
Tempat penampungan UNRWA menampung lebih banyak orang daripada kapasitas yang diharapkan dan tidak mampu menampung pendatang baru. Menurut laporan awal, ribuan pengungsi mencari keamanan dan keselamatan dengan tidur bersandar pada dinding tempat penampungan di selatan, di tempat terbuka.
Kepadatan penduduk berkontribusi terhadap penyebaran penyakit, termasuk penyakit pernapasan akut dan diare, sehingga memicu permasalahan lingkungan dan kesehatan. Rata-rata terdapat satu unit pancuran untuk setiap 700 orang dan satu toilet untuk setiap 150 orang. Kemacetan ini mempengaruhi kemampuan UNRWA untuk memberikan layanan yang efektif dan tepat waktu.
"Terima kasih atas uluran tangan para donatur dalam membantu dan mendukung warga Palestina dalam melewati masa-masa sulit akibat agresi militer Zionis. Semoga dengan bantuan ini mampu meringangkan dan memberi harapan bagi warga Palestina agar terus semangat dan tabah menjalani hidup. Karena bumi cuma satu, satukan solidaritas untuk Palestina," kata GM Program DMC Dompet Dhuafa, Shofa Qudus saat mengakhiri percakapan.(*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait