Audisi Duta Baca di Majalengka, Bentuk Keseriusan Dinas Arsip dan Perpusda Dorong Budaya Literasi

Erick Disy Darmawan
Salah satu peserta saat mengikuti audisi duta baca Majalengka. Foto: Dinas Arsip dan Perpusda Majalengka

MAJALENGKA - Budaya literasi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, semakin menggeliat. Hal itu terlihat dari keseriusan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Majalengka yang terus mendorong budaya literasi di 'kota angin'.

 

Kepala Dinas Arsip dan Perpusda Majalengka, Iwan Dirwan mengatakan, pihaknya kini telah menggelar audisi duta baca di kantor Dinas dan Arsip Perpusda setempat, dimulai pada Jum'at (11/2/2022) kemarin.

 

"Audisi duta baca Majalengka ini yang pertama kali digelar. Biasanya para peserta itu langsung mendaftarkan ke Dinas Perpustakaan Pemprov Jabar, tanpa terlebih dahulu kita lalukan penyaringan," kata Iwan, Sabtu (12/2/2022).

 

Dijelaskan dia, audisi tingkat mahasiswa dan umum ini sebelum tampil dihadapan para dewan juri, para partisipan terlebih dahulu diwajibkan membuat tulisan karya ilmiah berkaitan dengan literasi, disamping persyaratan lainnya. 

 

"Setiap kontestan dipersilakan terlebih dahulu, untuk memilih apakah akan melakukan presentase makalah, atau unjuk kebolehan sesuai dengan potensi kemampuannya masing masing," jelas dia.

 

Dikatakan dia, audisi yang didominasi oleh kalangan generasi milenial ini digelar untuk menyeleksi calon duta baca terbaik yang akan mewakili Majalengka, untuk dikompetisikan kembali di tingkat Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaannya sendiri akan digelar pada pertengah tahun ini.

 

"Kalau untuk duta baca tingkat kecamatan sudah diseleksi oleh Dinas Pendidikan. Mereka merupakan pelajar SMA dan SMP yang akan diperbantukan untuk menopang kegiatan bunda literasi di tingkat kecamatan," papar dia. 

 

Ditempat yang sama, salah seorang dewan juri berasal dari Bunda Literasi, mengaku bangga melihat talenta anak-anak muda Majalengka yang memiliki skill dan kepedulian dalam meningkatkan budaya literasi yang sangat menurun baik dalam skala nasional, provinsi, kabupaten dan masyarakat.

 

"Literasi itu bukan hanya sekadar membaca, tapi seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah sesuai tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa," tandasnya. ***

Editor : Erick Disy Darmawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network