Emergency Drill, kata Zulkifli, melibatkan masyarakat dan program Camp Relawan yang rutin dilaksanakan di Bulan K3 untuk mempersiapkan relawan tangguh bencana di Kabupaten Indramayu.
"Serta adanya Tim Tanggap Bencana dari unsur pekerja yang siap jika diterjunkan ke lokasi bencana berkolaborasi dengan stakeholder terkait kebencanaan. Upaya peningkatan pengetahuan keselamatan pekerja industri dan aksi pengendalian sampah lingkungan pesisir juga dilaksanakan melalui progam FOKSI dan Wiralodra," paparnya.
Dikatakan Zulkifli, melalui program PETA termasuk Camp Relawan maka masyarakat diberikan sosialisasi dan pelatihan-pelatihan tanggap bencana, seperti mengenali tanda sirine bahaya, membuat tanda dan jalur evakuasi, serta pelatihan dasar sebagai relawan bencana.
Selain itu, lanjutnya, pemuda-pemuda ini juga diikutsertakan dalam kegiatan Major Emergency Drill yang rutin tiap tahun dilaksanakan.
"Kami (Pertamina RU VI) dalam 2 tahun ini telah menyelenggarakan kegiatan Camp Relawan sebanyak 2 kali, anggota PETA ini juga dilibatkan agar mendapat pendidikan cara evakuasi dan pertolongan kepada korban bencana dari Basarnas, BPBD, PMI, dan organisasi volunteer lainnya," jelas Zulkifli. (*)
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait