Penertiban PKL di Perkotaan Garut Didukung Warga

Fani Ferdiansyah
Aparat kepolisian melakukan pengamanan saat PKL di kawasan Pengkolan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, ditertibkan karena telah mengganggu kenyamanan umum.

GARUT, iNewsIndramayu.id - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Pengkolan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut mendapat dukungan dari warga. Langkah ini mendapat sorotan karena potensi bahaya yang mungkin timbul akibat operasi pedagang kaki lima di jalur terlarang, termasuk risiko kecelakaan, kebakaran, dan masalah kesehatan karena sanitasi yang buruk.

Penertiban pedagang kaki lima di kawasan tersebut didorong oleh kekhawatiran akan risiko yang ditimbulkan oleh keberadaan pedagang di jalur lalu lintas yang sering digunakan oleh kendaraan bermotor. 

"Kami mendukung langkah penertiban ini karena kita melihat potensi bahaya yang mungkin terjadi jika pedagang kaki lima tetap beroperasi di jalur terlarang seperti ini," ujar Fajri (29) salah seorang warga Kecamatan Garut Kota. 

Ia menjelaskan bahwa salah satu risiko yang dikhawatirkan adalah kecelakaan lalu lintas yang dapat terjadi karena gangguan penglihatan pengemudi akibat adanya hambatan visual dari pedagang kaki lima di tepi jalan. 

“Selain itu, keberadaan pedagang kaki lima juga meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika mereka menggunakan bahan-bahan mudah terbakar dalam kegiatan mereka,” jelasnya.

Selain risiko kecelakaan dan kebakaran, warga lainnya Neneng Nurjannah (45) warga Kecamatan Karangpawitan mengatakan bahwa kegiatan PKL juga bisa berkaitan masalah kesehatan. Menurutnya, sanitasi yang buruk dan kurangnya pengelolaan limbah dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi masyarakat sekitar. 

"Kami khawatir dengan kondisi sanitasi yang buruk di sekitar pedagang kaki lima, terutama pada tempat-tempat yang menjual makanan," kata Neneng.

Yani (45) warga Karangpawitan mengatakan bahwa penertiban pedagang kaki lima pasti akan disertai berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Namun meski begitu dirinya sangat mendukung penertiban tersebut.

"Saya sangat setuju dengan langkah penertiban pedagang kaki lima ini. Meskipun saya mengakui bahwa pedagang kaki lima memberikan kemudahan bagi warga dalam berbelanja, namun dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan,” kata Yani. 

Ia menjelaskan bahwa diantara dampak hadirnya PKL di pengkolan adalah terjadinya kemacetan, penumpukan sampah, dan gangguan keamanan seringkali terjadi akibat lokasi pedagang yang tidak tertata dengan baik. 

“Semoga penertiban ini bisa dilakukan dengan lancar dan memberikan solusi yang baik bagi semua pihak," jelasnya. (*) 

Editor : Tomi Indra Priyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network