Memasang Plang Penggunaan Jadwal Gereja
Namun, usai kesepakatan bersama itu, Watimuri menyebut tiba-tiba GPIB memasang plang pengumuman jadwal penggunaan gereja. Hal tersebut direspon jemaat GABK dengan juga memasang plang jadwal penggunaan gereja.
“Jadi mereka tidak terima kita pasang plang jadwal ibadah,” sambungnya.
Tak hanya itu, setelah warga dan jemaat GABK memasang plang, jemaat GPIB justru menduduki tempat ibadah tersebut dengan cara membawa kasur ke dalam gereja. Hal tersebut membuat banyak orang luar yang ikut menduduki gereja tersebut.
“Jadi bentrokan terjadi selain karena pelarangan ibadah juga lantaran warga kesal karena banyak orang luar yang menduduki gereja,” katanya.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait