Polytama melibatkan proses yang kompleks dengan penggunaan bahan kimia berbahaya, peralatan berat, peledakan, kebakaran paparan terhadap gas beracun hingga lingkungan kerja dengan tekanan tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, Polytama menerapkan budaya K3 melalui beberapa program andalan, di antaranya partisipasi dan upaya promotive dengan melibatkan langsung para pekerja, rekanan, dan lingkungan sekitar yang mampu meningkatkan produktivitas kerja. Contohnya, program Polytama Integrated Process Safety Management in Safe Operation (iPromise) dan Polytama Life Saving Rules.
Keberhasilan implementasi program K3 yang dijalankan Polytama mampu menekan kerugian dari berbagai bagian, baik kerugian produksi maupun kerugian akibat image buruk bagi perusahaan. Selain itu, yang paling penting atas keberhasilan program K3 adalah mampu meningkatkan moralitas pekerja agar senantiasa mendukung keberlanjutan usaha perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar polipropilena.
Sistem K3 tidak hanya beralaskan pada compliance, yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh pihak dalam menerapkan K3 pada setiap aktivitas yang dijalankan.
"Peningkatan dan pemahaman kesadaran ini mendorong terciptanya kebijakan-kebijakan yang tertanam pada setiap individu dalam membentuk suatu budaya kerja yang sudah sering kita sebut dengan budaya K3," ujar Joko Pranoto selaku Presiden Direktur Polytama.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait