Bank Indonesia, lanjutnya, juga mendorong optimalisasi penggunaan sistem pembayaran digital, seperti QRIS, khususnya untuk transaksi belanja pemerintah daerah. Hal ini dinilai mampu mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus sejalan dengan semangat pembangunan Indramayu yang mengusung visi REANG (Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong).
Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Lucky Hakim mengungkapkan bahwa angka inflasi daerah masih mengacu pada data Kota Cirebon sebagai wilayah penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK). Dari data Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua Juni 2025, tercatat Kabupaten Indramayu mengalami lonjakan IPH sebesar 2,25 persen tertinggi di Pulau Jawa.
Komoditas penyumbang utama kenaikan harga meliputi cabai merah, cabai rawit, serta daging ayam ras.
Menanggapi hal tersebut, Pemkab Indramayu telah menyiapkan empat strategi pengendalian inflasi yang saat ini terus dijalankan. Strategi tersebut meliputi keterjangkauan harga lewat operasi pasar murah dan bersubsidi, ketersediaan pasokan dengan menyerap hasil panen lokal, kelancaran distribusi melalui pembangunan infrastruktur dan kerja sama antar daerah, serta komunikasi efektif dengan pelibatan forum nasional dan regional.
Editor : Tomi Indra Priyanto
Artikel Terkait
